Saya memulai hari saya pada 21 Juli 2024. Pada saat itu saya berpisah dengan orang tua saya untuk menjalai formasi di Seminari. Saya pada waktu itu merasa sedih, karena yang selama ini tinggal dan hidup bersama orang tua, kini harus berpisah. Rasanya berat sekali untuk meninggalkan orang tua atau keluarga, bahkan ada rasa saya menyesal masuk Seminari. Namun apa daya? Saya sudah harus memulai hidup saya yang baru.
2 minggu pun berjalan. Saya mmemliki tekanan batin yang kuat. Menyesal, sedih, dan "Berat"Â campur aduk menjadi satu. saya pada awalnya merasa kurang cocok akan kehidupan yang ada di Seminari ini. "Keluarga"nya, cara hidupnya, peraturannya, dan bahkan hampir segala aspek disini kurang masuk dan cocok bagi saya. Tapi mau bagaimana lagi? Saya ingin membahagiakan orang tua, mengembangkan diri, dan menjadi iman. Ini adalah hal yang harus saya tempuh.Â
40 hari pun berjalan. Para semianris menunggu 40 hari, karena masa 40 hari adalah masa yang bagi kita berat. masa ini adalah dimana kita dikarantina. Tanpa komputer, koneksi dengan dunia luar, dan tanpa koneksi dengan orang tua. 40 kemudian sedikit kebebasan itu datang. Ditandai dengan Hari Orang Tua kita pun melepas rindu dan rasanya sudah seperti victory. Namun perjalanan yang asli baru dimulai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H