Kaitannya dengan desain furnitur recycle adalah adanya beberapa watak postmodernisme yang bermakna implisit pada desain-desain yang bermunculan.Â
Desain furnitur recycle dianggap sebagai salah satu bentuk pemberontakan secara kritis terhadap modernisme. Masyarakat mengalami kebosanan terhadap desain furnitur modern yang mengagungkan prinsip bentuk mengikuti fungsi.Â
Desain furnitur modern memberikan tampilan yang mengglobal dan menghilangkan keunikan antara desain yang satu dengan yang lainnya.Â
Hal ini mendorong masyarakat untuk mencari kembali nilai estetika yang terkandung dalam suatu desain interior dengan menghadirkan desain furnitur recycle.Â
Kecenderungan ini berkaitan dengan ketertarikan berbagai pihak baik desainer maupun owner untuk memilih bahan-bahan yang sudah tidak dipakai namun masih layak pakai untuk dijadikan kembali sebagai furnitur yang memiliki nilai estetika dan tetap berfungsi.Â
Penilaian subyektif terhadap estetika furnitur recycle ini memunculkan keinginan untuk menemukan identitas dan apresiasi terhadap masyarakat.Â
Ada maksud lain yang terkandung dalam pemunculannya sebagai desainer furnitur recycle dan juga sebagai pemilik desain furnitur recycle tersebut, yaitu nama di mata masyarakat akan karya desain dan juga pengakuan masyarakat terhadap status sosial akan kepedulian terhadap lingkungan.
Kemunculan desain furnitur recycle yang mulai lebih bebas dan terbuka oleh seorang individu atau sebuah industri kecil yang dianggap minoritas ini juga memberikan pengaruh terhadap industri media massa.Â
Keikutsertaannya dalam sebuah acara pameran maupun kemunculannya dalam sebuah karya desain arsitektur dan interior menunjukkan adanya suatu kebutuhan akan pengakuan dalam kelas sosial dan menganggap media massa sebagai panutan agama baru atas penentuan benar dan salahnya perilaku manusia.
Kemunculan desain furnitur dengan konsep recycle dan juga beberapa konsep desain yang lain secara bersamaan ini memarakan eklektisisme dan pencampuradukan budaya baru.
Karena setiap individu ataupun komunitas yang sebelumnya dianggap minoritas atau bahkan marginal mulai berani menampilkan karya-karya desainnya.Â