Aku sempat tinggal bersama mereka dalam satu rumah, hingga sampai pada sebuah kecelakaan yang membuatku tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Saat itu ku lihat dan ku rangkum, bahwa memang tak ada yang seperti ibu kandung kita sendiri. Ajikku lah yang selalu membantuku, menyediakan semua keperluanku. Sampai ku katakan pada diriku sendiri, "Suatu hari aku akan menjadi orang sukses hingga kau pun akan berusaha tuk mengambil hatiku !"
Itu janjiku pada hatiku dan selalu menjadi pecut dalam hidupku.Â
Aku pun memutuskan untuk tinggal kembali bersama nenekku. Mereka akan lebih senang jika ada cucunya di rumah dan membantunya dalam persiapan setiap upacara, yang kala itu tidak ada wanita lain lagi di rumah. Hanya nenek, aku dan bibik yang kerja di Denpasar.Â
Kecelakaan yang membuatku hampir tak bisa mengikuti pelajaran di tingkat akhir harus memaksaku puas lulus dengan nilai terendah !Â
Mimpi anak desa yang ingin bersekolah di kota harus puas lulus nilai seadanya...
*Bersambung ke judul berikutnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H