Oleh : Mathiyas Thaib
CEO Alomet and Friends
Banyak sekali perusahaan kelas dunia yang telah mendayagunakan proses bisnis di dalam manajemen perusahaannya guna memenangkan persaingan secara berkelanjutan dengan metoda yang sangat baik. Akibat keberhasilannya mereka telah menjadi contoh bagi perusahaan kelas dunia lainnya. Toyota dan General Electric termasuk dalam kategori ini.
TOYOTA Inc, telah menjadi industri otomotif terbesar di dunia dan peraih rasio keuntungan terbesar secara global dibanding industri otomotif global lainnya di dunia, baik yang berasal dari Amerika maupun Eropa.
Rasio keuntungan ini dapat terjadi karena proses bisnis yang efisien dan efektif. Sampai-sampai metodanya yang dikenal dengan nama TOYOTA PRODUCTION SYSTEM telah banyak diadopsi oleh perusahaan- perusahaan kelas dunia lainnya di luar bisnis manufacturing, seperti perbankan dan industri kesehatan (rumah sakit).
Dewasa ini Toyota sedang dan terus mengembangkan serta memperbaiki sistem dan proses manajemennya yang disebutnya LEAN PROCESS MANAGEMENT (Manajemen Proses Untuk Mengurangi Pemborosan).
Kenapa rendah? Karena proses pembuatannya yang sangat efisien dan efektif walaupun material dan rancangannya sangat berkelas.
Disamping Toyota, GENERAL ELECTRIC juga merupakan perusahaan multinasional yang menerapkan proses bisnis. Metode bisnis perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat inijuga telah banyak diadopsi pelbagaiperusahaan global lainnya.
Metoda tersebut bernama CHANGE ACCELERATION PROCESS (CAP). Inti dari CAP adalah semua proses bisnis perusahaan ditujukan untuk memenuhi tuntutan pelanggan yakni berbiaya rendah, penyerahan produk tepat waktu dan berkualitas tinggi (Faster, Better and Cheaper).
*Artikel SERIAL ini dimaksudkan sebagai PENCERAHAN dan PELURUSAN pengetahuan dan pemahaman tentang PROSES BISNIS (Business Process) yang berkembang di masyarakat dewasa ini, agar penerapannya tidak menyimpang dari maksud dan tujuan penggagasnya yaitu DR MICHAEL HAMMER yang berasal dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) USA. Sebagian artikel ini pernah dimuat dalam majalah BUSINESS REVIEW Edisi Juni 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H