Hari Sabtu pagi, kami berkumpul di titik kumpul yang telah diatur, siap untuk pergi ke tempat modul berikutnya. Kali ini, destinasi kami adalah Gereja Katolik Santo Yusuf. Setibanya di gereja, kami merasa terpesona oleh keindahan dan detail dekorasi di setiap sudutnya. Kami menghabiskan waktu dengan berkeliling di dalam gereja, menghargai keindahan arsitektur dan seni yang ada di sana.
  Setelah itu, kami berkumpul di ruang utama gereja untuk melakukan diskusi yang sangat menarik. Diskusi tersebut membahas topik yang sangat penting, yaitu keagamaan, dan kami melakukannya dengan perspektif seorang pemuka agama, yaitu seorang Romo. Kami membahas bagaimana seluruh agama bisa hidup berdampingan dalam harmoni dan saling menghormati, meskipun memiliki perbedaan dalam keyakinan dan praktik. Kami bertanya banyak pertanyaan kepada Romo, yang menjawab dengan bijak dan penuh pemahaman. Diskusi ini memberikan kami wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana pentingnya toleransi, kerukunan, dan penghargaan terhadap perbedaan keyakinan. Kami merasa sangat beruntung bisa mendiskusikan topik ini dengan seorang pemuka agama yang sangat bijaksana.
   Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kami, tetapi juga menginspirasi kami untuk terus berusaha memahami dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Kami meninggalkan gereja dengan hati yang lebih terbuka dan tekad untuk membangun dunia yang lebih inklusif dan toleran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H