Mohon tunggu...
danang tri hartanto
danang tri hartanto Mohon Tunggu... -

menyukai tantangan, humoris, lumayan kritis dan berkumis kadang tipis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangsa "culas"

19 Maret 2012   02:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:50 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

rakyat yang jujur akan memilih pemimpin yang jujur

rakyat yang baik akan memilih pemimpin yang baik

rakyat yang jahat akan memilih pemimpin yang jahat

rakyat yang bejat akan memilih pemimpin yang bejat

rakyat yang culas akan memilih pemimpin yang culas.

Bait-bait tulisan di atas mungkin belum mampu menggambarkan secara nyata (ilmiah) hubungan antara pemimpin dan rakyata yang dipimpin. Namun secara kasat mata, kita dapat melihat dengan jelas bahwa kualitas rakyat berbanding lurus dengan pemilih yang dipimpin. Beberapa tahun belakangan ini kita (rakyat Indonesia) sedang terjangkit virus "alay" dan "lebay", selain itu, kita juga sempat tergila-gila dengan Indonesian Idol dan  acara sejenis lainnya, wajar jika pemimpin yang terpilih adalah mereka yang alay dan lebay, pemimpin lebih suka memperhatikan pencitraan daripada memikirkan kesusahan rakyat, buktinya adalah presiden kita sudah mengeluarkan beberapa album musik.

Sebagai bukti bahwa Indonesia hampir menjadi bangsa "culas" adalah sulitny mencari pedagang yang jujur. Demi meraup keuntungan yang berlimpah, tanpa merasa bersalah mereka mencampur zat kimia berbahaya pada produk yang mereka jual, bahkan ada yang menjual ayam goreng namun daging yang digunakan adalah ayam tiren. Ketika kita pergi ke pasar tradisional, maka timbangannya pasti dikurangi, silahkan anda buktikan sendiri. Beli di pasar 1 liter/kg minyak goreng (boleh barang lainnya), kemudian anda timbang di rumah, insyaallah ada selisih (berkurang) dari jumlah yang seharusnya kita terima.

Untuk membuktikan ada kaitan antara pemimpin dan yang dipimpin, mari kita tunggu pelaksanaan kompensasi BBM bagi rakyat tidak mampu. Apakah jumlah yang mereka terima sesuai dengan yang seharusnya, atau telah disunat terlebih dahulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun