Mohon tunggu...
Almya Saqina
Almya Saqina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pre-Clinic Student at Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hanya dengan Isi Piring, Bisa Membantu Mencegah Stunting?

1 Januari 2025   19:25 Diperbarui: 1 Januari 2025   19:21 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source Content: Kemenkes

Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia berhasil turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Meski penurunan ini menunjukkan progres yang baik, tren sebelumnya mencatat prevalensi stunting mencapai 37,2% pada 2013. Penurunan yang konsisten ini mencerminkan upaya pemerintah yang semakin efektif, namun tetap memerlukan perhatian lebih agar target di bawah 20% dapat tercapai. Namun, angka ini tetap berada di atas standar WHO yang merekomendasikan prevalensi di bawah 20%. Menurut UNICEF, stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada kemampuan belajar, produktivitas, dan kesehatan jangka panjang.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan program “Isi Piringku” sebagai bentuk edukasi gizi yang menggantikan konsep lama “4 Sehat 5 Sempurna”. Program ini dirancang untuk memberikan panduan sederhana mengenai komposisi makanan sehat yang terdiri atas makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan dalam porsi yang tepat. Sebagai contoh, satu piring makan sehat dapat terdiri dari nasi sebagai makanan pokok, ayam panggang sebagai lauk pauk, bayam rebus sebagai sayuran, dan potongan mangga sebagai buah. Dengan cara ini, masyarakat dapat lebih mudah memahami dan menerapkan konsep "Isi Piringku" di kehidupan sehari-hari.

Pentingnya Gizi Ibu untuk Mencegah Stunting

Stunting tidak hanya terjadi setelah anak lahir, melainkan dimulai sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Oleh karena itu, kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan sangatlah penting. Ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat pula.

Sayangnya, banyak ibu hamil di Indonesia masih menghadapi masalah gizi seperti anemia dan kurangnya asupan nutrisi yang memadai. Berdasarkan data Kemenkes, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia mencapai 48,9% pada tahun 2022. Untuk itu, pemerintah mewajibkan pemeriksaan kesehatan pranikah bagi calon pengantin, termasuk deteksi anemia dan edukasi gizi. Salah satu program yang mendukung ini adalah penyediaan tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil untuk mencegah anemia. Jika ditemukan kekurangan gizi, calon ibu dianjurkan menunda kehamilan hingga status gizinya membaik.

Peran “Isi Piringku” untuk Kesehatan Ibu dan Anak

“Isi Piringku” memberikan panduan praktis untuk memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Dalam konsep ini, piring makan ibu sebaiknya terdiri atas:

  • Makanan Pokok: Sebagai sumber energi.
  • Lauk Pauk: Kaya akan protein hewani dan nabati untuk mendukung pertumbuhan.
  • Sayur-Sayuran: Mengandung serat, vitamin, dan mineral untuk daya tahan tubuh.
  • Buah-Buahan: Sumber vitamin dan antioksidan.

Tak hanya untuk ibu hamil, “Isi Piringku” juga relevan bagi balita. Anak-anak yang mengonsumsi makanan dengan komposisi ini akan mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh optimal. Contohnya, sajikan nasi sebagai makanan pokok, ikan atau tahu sebagai lauk pauk, bayam sebagai sayuran, dan jeruk sebagai buah-buahan dalam satu piring.

Langkah Bersama untuk Masa Depan Bebas Stunting

Mencegah stunting membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Mulailah dari diri sendiri dengan menerapkan pola makan sehat sesuai panduan “Isi Piringku”. Sebab, anak yang sehat berasal dari ibu yang sehat, dan ibu yang sehat berasal dari pola hidup sehat yang konsisten.

Dengan kesadaran dan usaha bersama, target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024 yang telah ditetapkan pemerintah menjadi pijakan untuk mencapai prevalensi stunting yang lebih rendah di tahun-tahun berikutnya. Tahun 2025 adalah momen untuk terus memperkuat langkah menuju Indonesia yang lebih sehat. Mulailah dengan langkah kecil, seperti menyajikan menu makanan sehat di rumah sesuai panduan “Isi Piringku” dan memastikan anggota keluarga menjalani pola hidup sehat dengan aktivitas fisik yang cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun