Mohon tunggu...
Almuzayyad
Almuzayyad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berkuda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rene Descartes: Langkah-langkah Pemikiran sang Bapak Filsafat Modern Dunia

1 Oktober 2023   00:42 Diperbarui: 1 Oktober 2023   01:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rene Descartes, seorang pemikir luar biasa, filsuf, ahli matematika, serta banyak keilmuan lainnya yang dikuasai. Ia dikenal dan diakui dunia sebagai satu dari banyak pemikir luar biasa dalam sejarah bangsa Barat, yakni abad ke-17. Melalui pemikirannya yang radikal, ia mampu memberingan pandangan besar kepada masyarakat dunia tentang bagaimana suatu pemikiran. Tulisan ini akan memaparkan langkah-langkah perjalanan hingga warisan pemikiran seorang Rene Descartes kepada khalayak manusia sampai saat ini.

Rene Descartes atau memiliki nama lain Kartesius lahir di sebuah kota kecil yang bernama La Haye en Touraine, Prancis pada 31 Maret 1596. Dari hasil karya-karya yang dihasilkan dalam riwayat hidupnya makai ia pantas mendapatkan gelar atau julukan Bapak Filsafat Modern dunia. Ia merupakan putra dari seorang pengacara di Britani, Prancis dan mereka saat itu merupakan keluarga terpandang di daerah itu, kehidupan sehari-hari mereka dipenuhi dengan kemewahan.

Pada tahun 1606, saat Descartes berusia 10 tahun ayahnya mengirimkannya ke sekolah yang menjadi simbol Jesuit (anggota serikat yesus) di College Henri IV di La Fleche, Prancis. Sekolah tersebut menjadi salah satupusat akademi pelatihan yang favorit di tanah Eropa. Selanjutnya pada tahun 1619 ia melanjutkan studi di tingkat universitas di kolase Jesuit di Anju pada ilmu hukum, kedokteran, dan ilmu fisika baru.

Pada 1619 di Jerman, Rene Descartes mengalami momen penting dalam hidupnya. Saat itu ia mempertanyakan terkait ketidakpastian akan ilmu-ilmu yang sudah ia pelajari. Dari sejak saat itu, ia mulai mencari kebenaran dan kepastian dengan pemikirannya yang sistematis. Ia membagi bentuk pemikiran manusia menjadi 2 substansi, yakni res cogitans (substansi pemikiran/mental-non material) dan res extensa (substansi material). Dari peristiwa itulah lahir premis dari seorang Rene Descartes yaitu "Cogito ergo sum" yang memiliki arti "aku berpikir, berarti aku ada). Menurutnya, eksistensi akal pikiran manusia merupakan suatu hal yang mutlak. Oleh karena itu, kebaradaan manusia dapat dipastikan melalui adanya akal untuk berpikir. 

Substansi ini merupakan dasar bagi perkembangan pemikiran filosofis dan ilmiah modern. Pendekatannya yang terstruktur memberikan dsar yang kuat bagi metode ilmiah modern. Descartes mengatakan bahwa landasan filsafat ialah akal serta tetap berpegang teguh kepada Tuhan. Ia menolak anggapan bahwa pengalaman indrawi merupakan hakikat dari pengetahuan. Diantaranya merupakan pernyataan dari Francis Bacon dan Thomas Hobbes, mereka menyatakan bahwa alat yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan hanya akal budi manusia semata.(Yantiet al., 2023)

Pemikiran Rene Descartes yang mampu mengintegrasikan beberapa cabang ilmu seperti matematika dengan fisika, serta memisahkan substansi pemikiran manusia memberikan dampak luar biasa bagi pemikiran manusia. Pemikiran Descartes menyebar dan diterapkan pada pemikiran manusia hingga saat ini yang berkembang menjadi ilmu psikologi.

Descartes memperkenalkan ide mekanisme yang diterapkan pada tubuh manusia yang kemudian menyebar dan tak terhindarkan untuk diterapkan pada pikiran manusia yang kemudian berkembang menjadi psikologi. Beberapa spekulasi Descartes pada masanya seperti interaksi tubuh-pikiran, fungsi-fungsi mental dalam otak, aksi reflek tubuh, telah mengetuk pintu penyelidikan lebih lanjut yang menjadi basis perkembangan psikologi.(Sairah, 2021)

Rene Descartes meninggal pada 11 Februari 1650 karena terkena penyakit pneumonia di Stockholm, Swedia, tempat ia tinggal sebagai seorang tamu Ratu Christina. Meskipun fisiknya telah tiada, pemikiran dan ide-ide revolusionernya terus hidup dalam pemikiran manusia. Pengaruhnya terasa dalam berbagai disiplin ilmu, dari filsafat dan matematika hingga ilmu pengetahuan alam dan psikologi. Seorang filsuf Prancis abad ke-20 mengatakan, dia hidup dengan pemikiran sendiri, untuk memberikan sendiri tak satupun keberadaan yang lebih mulia dari ini. Ada tiga tulisannya yang terpenting dan harus diketahui oleh orang yang hendak mendalami pemikiran Descartes, yaitu: discours de la method (Uraian tentang metode) tahun 1637 dan meditationes de prima philasophia(renungan-renungan tentang metafisika) tahun 1641, dan terakhir yaitu Principia Philasophiae (Prinsip-prinsip filsafat) tahun 1644.(Studi et al., 2023)

Dengan hasil pemikiran yang mendalam menjadikan itu sebagai landasan berkembangnya filsafat modern. Dari jejak pemikiran Rene Descartes, kita menemukan warisan pemikiran yang memberikan dampak dan pengaruh besar untuk memahami bagaimana dunia luar dan pikiran sendiri.

 

Daftar Pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun