Mohon tunggu...
Al Muzakki
Al Muzakki Mohon Tunggu... Ilmuwan - -

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Milenial untuk Kedaulatan Pertanian Indonesia

8 Maret 2019   23:00 Diperbarui: 8 Maret 2019   23:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Didorong oleh keprihatinan kondisi pertanian Indonesia dan mulai langkanya benih lokal di tangan petani beberapa milenial yang juga Mahasisswa dari Malang dan Jember berinisiatif untuk mengumpulkan kembali benih serta beberapa orang yang perduli terhadap kondisi seperti ini. Orang-orang dan pemerhati benih ahirnya dapat berkumpul melalui jejaring sosial dan didapatkan beberapa benih lokal yang hampir punah. Orang-orang tesebut kemudian terkumpul dalam satu grup media sosial yang diberi nama Forum Benih Lokal Berdaulat.

Forum Benih Lokal Berdaulat (BLB) merupakan sebuah forum menjadi wadah berkomunikasi dan berjejaringnya para penggiat, penggerak dan pemerhati benih lokal dari seluruh Indonesia. Forum ini didirikan pada November 2016. Para penggagasnya merupakan generasi milenial dan juga Mahasiswa yang dari Malang dan Jember seperti Romi Abrori, Kurniawan Adi, Satria Wisada, Ahmad Ali Sufyan, Anas Mahfud para serta para aktifis pemerhati benih seperti M. Arif Hidayat, Dewi Hutabarat, Syarifudin, Fajar Mujahiddin, Rajab dan Dian Pratiwi.

Forum BLB terbuka untuk umum yang berminat untuk turut serta dalam konservasi benih lokal. Hingga sekarang sudah terkumpul sekitar 130 orang yang tergabung dalam forum, dari berbagai kalangan mulai dari petani, aktifis, dosen, profesor hingga kepala dinas pertanian. Dengan adanya forum ini pengumpulan dan pertukaran benih asli lokal (heirloom seed) dapat dilakukan dengan mudah. Forum yang bergerak dibidang pelestarian dan pengembangan benih lokal Indonesia ini menentang penguasaan benih oleh korporasi ataupun pengembangan benih Hibrida dan Genetically Modified Organism (GMO) yang merampas kedaulatan petani Indonesia. Dengan demikian visi forum BLB meliputi 2 aspek yaitu:

  • Mendorong Kedaulatan petani atas benih. Petani harus mandiri dalam menyediakan, memanfaatkan dan mengembangkan benih mereka sendiri, sebagai salah satu kunci strategis untuk kedaulatan dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
  • Pelestarian Benih Lokal sebagai kekayaan sumber daya genetik keragaman hayati Indonesia

Terdorong dari visi yang telah ditetapkan, misi gerakan BLB yaitu:

  • Memastikan berkembangnya kembali pemuliaan benih lokal nusantara (heirloom seed) di seluruh Indonesia, melalui dikembangkannya jejaring pemulia, pengumpul, penggiat, pemerhati dari benih lokal nusantara.
  • Mengembangkan upaya pelestarian plasma nutfah melalui perluasan jejaring bank benih lokal dan pendataan benih lokal nusantara di seluruh Indonesia.
  • Mengembangkan kelembagaan ekonomi untuk mendukung upaya membangun kedaulatan petani, kedaulatan atas pangan, dan keberlanjutan Gerakan BLB.

Gerakan nyata dari forum BLB diimplementasikan dalam sebuah badan berupa Koperasi yang dinamakan Koperasi Benih Kita Indonesia atau KOBETA. Menurut Dewi Hutabarat, Wakil Ketua Komisi Tetap Ekonomi  Kerakyatan dan Koperasi, Direktur Eksekutif Sinergi Indonesia Foundation dan juga pengurus inti KOBETA, koperasi merupakan model ekonomi yang memenuhi persyaratan untuk ekonomi inklusif. Dimana koperasi tidak lagi berfokus hanya pada perhitungan ekonomis, tetapi secara berimbang memperhitungkan manfaat substansial dari kegiatan ekonomi yaitu kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Koperasi Benih Kita Indonesia (KOBETA)

KOBETA berkonsentrasi pada 3 tujuan yaitu: Pertama mendukung dikembangkannya penanaman tanaman pangan maupun pakan yang menggunakan benih lokal dan/atau benih komposit produksi Balai Pembibitan nasional. Kedua memberi akses bagi anggota Koperasi untuk mendapatkan benih lokal dan atau benih komposit bersertifikat. 

Ketiga mendukung upaya pemuliaan benih lokal dan perluasan produksinya agar dapat secara luas dimanfaatkan oleh petani. Dengan ketiga tujuan itu, kelestarian, pemanfaatan dan akses benih lokal dapat terjamin dengan baik. Petani disisi lain dapat bergabung dalam koperasi dan dengan mendapatkan berbagai benih yang akan ditanam sesuai dengan kondisi lahan dan keinginannya.

Keuntungan yang didapat dari unit-unit usaha KOBETA akan dialokasikan terutama untuk mendukung Gerakan Benih Lokal Berdaulat. Gerakan tersebut berupa mendukung jaringan Bank Benih Lokal, perluasan keterampilan dan peningkatan kapasitas pemulia benih, perluasan jaringan dan kampanye untuk pembangunan kesadaran publik, mendukung upaya advokasi regulasi yang dilakukan oleh penggiat forum BLB, serta memastikan petani berdaulat atas benih. Keuntungan KOBETA juga akan dialokasikan untuk rencana pembangunan laboratorium riset benih KOBETA.

Gerakan Nyata KOBETA

Aplikasi petani Mandiri Benih telah dilakukan oleh KOBETA di Dsusun Ungkalan Kecamatan Ambulu, Jember. Petani di Dusun tersebut mendapatkan benih unggul lokal gratis dari KOBETA, namun harus dikembalikan dua kali lipat ketika panen. Kemudian sebagain dari hasil panen juga dibeli oleh KOBETA sebagai setok benih lokal untuk kembali dibagikan di daerah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun