Prototipe Baju Antariksa Terinspirasi dari "Dune"
Berdasarkan laporan dari Science News dan sumber lainnya, para peneliti di Universitas Cornell telah mengembangkan prototipe baju antariksa yang terinspirasi dari serial fiksi ilmiah "Dune". Prototipe ini mampu mendaur ulang urine astronot menjadi air minum, mengatasi tantangan penting dalam pengelolaan limbah dan hidrasi selama misi luar angkasa.
Sistem Daur Ulang Urine yang Inovatif
Baju antariksa inovatif ini dilengkapi dengan sistem pengumpulan urine yang menggunakan cangkir silikon yang dibentuk khusus, dirancang berbeda untuk astronot pria dan wanita, serta dilapisi dengan bahan penyerap kelembapan. Sebuah pompa vakum yang diaktifkan oleh sensor kelembapan memindahkan urine yang terkumpul ke unit filtrasi, yang menggunakan proses osmosis maju (FO) dan osmosis balik (RO) untuk memurnikan cairan dengan efisiensi 87%. Air yang telah dimurnikan kemudian diperkaya dengan elektrolit dan dipompa ke dalam kantong minum yang terintegrasi di dalam baju antariksa.
Desain Kompak dan Ringan
Desain sistem daur ulang urine yang kompak dan ringan memungkinkan integrasi ke dalam desain baju antariksa yang sudah ada. Dengan berat sekitar 8 kilogram dan ukuran 38 cm x 23 cm x 23 cm, sistem ini dapat dibawa di punggung baju antariksa tanpa mengurangi mobilitas secara signifikan. Proses pemurnian yang efisien dapat mengubah 500 ml urine menjadi air minum dalam waktu hanya lima menit, memastikan pasokan hidrasi yang cepat dan berkelanjutan selama kegiatan di luar kendaraan (EVA) yang diperpanjang.
Manfaat Utama dari Desain Baju Antariksa
Desain baju antariksa inovatif ini menawarkan beberapa keuntungan signifikan dibandingkan sistem saat ini, mengatasi masalah lama yang dihadapi astronot selama kegiatan di luar kendaraan. Dengan menyediakan pasokan air minum yang berkelanjutan, prototipe ini menghilangkan keterbatasan kantong minum dalam baju antariksa saat ini, yang hanya dapat membawa kurang dari satu liter air. Kemampuan daur ulang ini memungkinkan durasi misi yang lebih panjang dan mengurangi risiko dehidrasi selama EVA yang panjang, yang dapat berlangsung hingga 10 jam atau bahkan 24 jam dalam keadaan darurat. Selain itu, sistem ini meningkatkan kebersihan dengan menghilangkan kebutuhan akan pakaian penyerap maksimum (MAGs), mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan penggunaan solusi mirip popok dalam waktu lama.
Pengujian dan Implementasi Masa Depan
Pengujian ketat di bawah kondisi mikrogravitasi simulasi direncanakan untuk memvalidasi fungsi dan keamanan prototipe sebelum diterapkan dalam misi luar angkasa yang sebenarnya. Pengujian ini sangat penting untuk menilai kinerja sistem di lingkungan unik luar angkasa, dengan fokus khusus pada bagaimana mikrogravitasi mempengaruhi proses filtrasi dan transfer cairan. Uji coba yang berhasil dapat membuka jalan untuk integrasi ke dalam misi NASA di masa depan, termasuk ekspedisi lunar program Artemis yang direncanakan untuk tahun 2025 dan 2026, serta misi Mars yang diusulkan pada awal 2030-an.
Teknologi Terinspirasi Fiksi Ilmiah untuk Misi Nyata
Prototipe baju antariksa ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi yang terinspirasi oleh fiksi ilmiah dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan nyata dalam eksplorasi luar angkasa. Dalam serial "Dune", karakter menggunakan pakaian penyelamat yang dapat mendaur ulang semua cairan tubuh mereka menjadi air minum, memungkinkan mereka bertahan di lingkungan gurun yang keras. Ide ini diterjemahkan ke dalam kenyataan oleh para peneliti di Universitas Cornell, menunjukkan bagaimana kreativitas dan ilmu pengetahuan dapat berpadu untuk menghasilkan solusi inovatif.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan pemahaman kita tentang luar angkasa, inovasi seperti prototipe baju antariksa daur ulang urine ini akan menjadi semakin penting. Kemampuan untuk mendaur ulang sumber daya di lingkungan yang ekstrem seperti luar angkasa tidak hanya akan meningkatkan keberlanjutan misi luar angkasa, tetapi juga dapat memberikan wawasan berharga untuk aplikasi di Bumi, terutama di daerah dengan keterbatasan air.
Inovasi ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam persiapan kita untuk misi luar angkasa masa depan yang lebih panjang dan lebih jauh, termasuk misi manusia ke Mars. Dengan mengatasi masalah dasar seperti hidrasi dan kebersihan, kita semakin mendekati realisasi tujuan ambisius untuk menjelajahi dan mungkin menetap di planet lain.
---
