Mohon tunggu...
Mujibta Yakub
Mujibta Yakub Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hobi Menulis, Berbagi Faedah (Manfaat), Belajar, Religi (Islam).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proyek HEIST: Upaya NATO menjaga Internet Bawah Laut

15 Juli 2024   15:53 Diperbarui: 15 Juli 2024   15:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.mos.cms.futurecdn.net/

Proyek HEIST: Solusi NATO untuk Melindungi Kabel Bawah Laut dan Internet Global


Menurut laporan dari Bloomberg, NATO mendukung sebuah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan sistem cadangan yang dapat mengalihkan lalu lintas internet dari kabel bawah laut ke satelit jika terjadi sabotase atau bencana alam. Inisiatif ini, yang dikenal sebagai Proyek HEIST, bertujuan untuk memastikan konektivitas terus-menerus untuk komunikasi penting dan transaksi keuangan yang sangat bergantung pada jaringan kabel bawah laut.

Proyek HEIST, atau Hybrid Space and Submarine Architecture to Ensure Information Security of Telecommunications, adalah usaha kolaboratif yang melibatkan peneliti dari Amerika Serikat, Islandia, Swedia, dan Swiss. Didukung oleh Program Ilmu Pengetahuan untuk Perdamaian dan Keamanan NATO dengan hibah hingga 400,000 ($433,600), inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar senilai $2,5 juta. Proyek ini diharapkan akan diluncurkan secara resmi dengan simposium di Universitas Cornell di New York dan akan melibatkan berbagai mitra komersial dan pemerintah, termasuk perusahaan satelit AS Viasat, perusahaan teknologi ruang angkasa Sierra Space, dan perusahaan keamanan siber Islandia Syndis.

Inisiatif ini muncul dari kekhawatiran yang semakin meningkat tentang potensi ancaman terhadap infrastruktur bawah laut, terutama di tengah ketegangan geopolitik. Kekhawatiran telah meningkat bahwa negara-negara seperti Rusia atau China dapat mengganggu atau memutus kabel bawah laut untuk mengacaukan komunikasi selama krisis militer. Kekhawatiran ini diperkuat oleh insiden seperti ledakan pipa Nord Stream pada tahun 2022 dan kerusakan kabel komunikasi antara Estonia dan Finlandia pada Oktober 2023. Dengan kabel bawah laut yang menangani sekitar $10 triliun transaksi keuangan harian dan membawa hampir semua lalu lintas internet NATO, melindungi infrastruktur kritis ini telah menjadi prioritas utama bagi aliansi tersebut.

Tujuan utama dari Proyek HEIST termasuk meningkatkan deteksi ancaman terhadap kabel bawah laut, bertujuan untuk meningkatkan akurasi dari kilometer terdekat menjadi meter terdekat, dan mengembangkan sistem otomatis untuk mengalihkan lalu lintas internet ke jaringan satelit saat diperlukan. Proyek ini akan menjalani fase pengujian prototipe dan navigasi regulasi selama dua tahun sebelum menciptakan sistem yang sepenuhnya operasional. Pengembangan sebagian akan berlangsung di situs pengujian bawah air dengan kabel bertegangan tinggi dekat Karlskrona, pangkalan angkatan laut terbesar di Swedia, di bawah pengawasan profesor ilmu komputer Henric Johnson dari Institut Teknologi Blekinge di Swedia.

Melindungi infrastruktur bawah laut yang kritis telah menjadi fokus utama bagi NATO, seperti yang dibuktikan oleh pendirian Pusat Maritim untuk Keamanan Infrastruktur Bawah Laut yang Kritis pada Mei 2024. Pusat ini, bersama dengan Proyek HEIST, merupakan bagian dari strategi lebih luas NATO untuk meningkatkan ketahanan terhadap potensi ancaman terhadap jaringan bawah laut. Aliansi ini menyadari ketergantungan yang semakin meningkat dari masyarakat modern pada infrastruktur ini dan bertujuan untuk mengembangkan solusi komprehensif yang menggabungkan kemampuan deteksi canggih, sistem respons otomatis, dan kerjasama internasional untuk melindungi hubungan komunikasi dan keuangan yang vital.

Mengapa Proyek HEIST Penting?

Proyek HEIST adalah respons strategis terhadap ancaman nyata yang dihadapi oleh infrastruktur bawah laut, yang menjadi tulang punggung komunikasi global dan transaksi keuangan. Kabel bawah laut tidak hanya menghubungkan benua, tetapi juga memfasilitasi perdagangan global dan stabilitas ekonomi. Menurut data dari TeleGeography, sekitar 97% dari semua lalu lintas internet internasional dialirkan melalui kabel bawah laut, menunjukkan betapa pentingnya mereka bagi jaringan komunikasi global.

Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan insiden sabotase yang terjadi, Proyek HEIST bertujuan untuk memastikan bahwa bahkan jika kabel bawah laut terganggu, konektivitas dan aliran informasi tetap terjaga. Pengembangan sistem yang dapat secara otomatis mengalihkan lalu lintas internet ke satelit menawarkan lapisan keamanan tambahan yang vital bagi infrastruktur digital global.

Kolaborasi Internasional dan Inovasi Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun