Mohon tunggu...
Mujibta Yakub
Mujibta Yakub Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hobi Menulis, Berbagi Faedah (Manfaat), Belajar, Religi (Islam).

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Alasan dan Konsekuensi Mundurnya Microsoft dan Apple dari Dewan Open AI

15 Juli 2024   08:10 Diperbarui: 15 Juli 2024   08:20 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengungkap Alasan dan Konsekuensi Mundurnya Microsoft dan Apple dari Dewan OpenAI

Dalam perkembangan terbaru di dunia teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Microsoft telah mengambil langkah signifikan dengan melepaskan posisi pengamatnya di dewan OpenAI. Keputusan ini diikuti oleh Apple yang juga memilih untuk tidak mengambil posisi serupa. Langkah ini mencerminkan upaya perusahaan teknologi raksasa untuk mengatasi kekhawatiran regulasi terkait pengaruh mereka dalam sektor AI yang berkembang pesat.

Pada tanggal 9 Juli 2024, Microsoft secara resmi meneguhkan keputusannya untuk mundur dari peran pengamat di dewan OpenAI. Perusahaan teknologi ini menyebutkan adanya kemajuan signifikan dalam tata kelola startup AI tersebut selama delapan bulan terakhir sebagai alasan utama keputusan ini. Langkah ini menarik perhatian karena Microsoft baru saja memperoleh posisi pengamat non-voting pada November 2023, setelah adanya drama singkat pemecatan dan pengangkatan kembali Sam Altman sebagai CEO OpenAI.

Investasi Microsoft sebesar $13 miliar di OpenAI telah mendorong kedua perusahaan ke garis depan persaingan AI global. Kemitraan ini bahkan digambarkan oleh Altman sebagai "persahabatan terhebat dalam industri teknologi". Namun, besarnya investasi dan pengaruh Microsoft ini juga memicu kekhawatiran di kalangan regulator antitrust (Pengawasan regulasi).

Otoritas antitrust di Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa telah mengamati dengan seksama investasi besar Microsoft di OpenAI. Mereka mengkhawatirkan potensi kontrol Microsoft atas startup AI ini. Meskipun regulator Uni Eropa telah mengecualikan kemitraan ini dari peraturan merger, otoritas Inggris dan AS tetap waspada terhadap pengaruh Microsoft pada otonomi OpenAI.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, OpenAI telah melakukan langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan struktur tata kelolanya. Salah satu langkah penting adalah pengangkatan anggota dewan baru seperti Dr. Sue Desmond-Hellmann, Nicole Seligman, dan Fidji Simo. Perbaikan ini dianggap telah membuat peran pengamat Microsoft menjadi kurang relevan, mendorong raksasa teknologi tersebut untuk mundur dari fungsi pengawasannya.

Keputusan Microsoft untuk meninggalkan dewan OpenAI telah memicu pergeseran strategis dalam pendekatan perusahaan AI terhadap keterlibatan mitra. OpenAI berencana untuk membentuk sistem baru yang melibatkan pertemuan rutin dengan para pemangku kepentingan utama, termasuk mitra seperti Microsoft dan Apple, serta investor seperti Thrive Capital dan Khosla Ventures. 

Inisiatif ini, yang dipimpin oleh CFO yang baru ditunjuk, Sarah Friar, bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan mitra strategis sambil mengatasi kekhawatiran regulasi.

OpenAI menyatakan penghargaannya atas kepercayaan Microsoft terhadap dewan dan arah perusahaan, menandakan komitmen untuk mempertahankan kemitraan yang sukses meskipun ada perubahan dalam pengawasan formal. Hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam pengembangan AI, meskipun dengan struktur yang berbeda.

Mengikuti langkah Microsoft, Apple juga memutuskan untuk tidak mengambil posisi pengamat di dewan OpenAI. Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya pengawasan regulasi terhadap keterlibatan perusahaan teknologi besar dalam startup AI. Sebelumnya, Apple diharapkan akan mengambil peran pengamat dewan sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam produk-produknya.

Langkah kedua raksasa teknologi ini untuk menjauhkan diri dari keterlibatan langsung di dewan OpenAI mencerminkan tren yang lebih luas dalam industri. Perusahaan-perusahaan berusaha untuk mengurangi potensi masalah antitrust dan mempertahankan independensi mereka dalam lanskap AI yang berkembang pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun