7. Kesadaran masyarakat Gorontalo terhadap dunia pendidikan terbilang cukup mengagumkan. Sebagai bukti banyaknya kalangan sarjana, magister, doktor, sampai Professor yang lahir dari Kota serambi madinah ini. Hal ini juga didukung oleh faktor berimbangnya antara lembaga pendidikan umum dan agama tanpa terjadi dikotomi pengetahuan sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang bodoh.
Kita bisa melihat berdirinya Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Gorontalo, dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo yang mana itu semua adalah usaha kerjasama yang cerdas antara kelompok masyarakat lokal dengan pemerintah tingkat Kabupaten, Provinsi bahkan sampai Nasional. Lihat juga Pesantren Hubulo yang didirikan oleh keluarga Gobel, Pesantren Wirabhakti oleh keluarga Wiranto, Cendekia oleh keluarga Habibie, STIA Bina Taruna oleh keluarga Rahman, dan Universitas Ichsan oleh keluarga Gafar.
Setelah saya pelajari, ternyata masyarakat Gorontalo memegang prinsip (a) "posikola uti alihu dila o akaliyo lo tawu" artinya pergilah bersekolah agar tidak ditipu orang. (b) "po'oyintua" artinya banyaklah bertanya. (c) "po'opatata" artinya pahamilah. (d) "po'otuwota" artinya kenalilah. (e) "po'otupita" artinya simaklah. (f) "po'otuletea" artinya lakukan dengan cermat.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H