Mohon tunggu...
Kabarandareels
Kabarandareels Mohon Tunggu... Mahasiswa - Digital Creator

Menulis Adalah Memahat Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menempuh Labirin Tak Berujung

6 Desember 2023   06:25 Diperbarui: 6 Desember 2023   06:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isumber gambar; Digital Art Pribadi

Oleh: Almuhtarom

Jejak langkah kian berirama pilu menggerutu Ditengah kegelisahan mencari penawarnya. Semakin larut dan hilang menuju ruangnya.

Ia, menyelinap paksa untuk menyingkap penjara rasa yang selalu genap di hati dan kepala.

Rasanya sangat pekat, tempatnya amat melekat. Semuanya terhambat, malangnya Ia terjebak. Makin laju untuk pergi, tersesat lagi-lagi.

Ia ingin lekas, ikhlas, lepas dalam gamang.
Seperti baju basah yang terperas habis.
Seperti air bah yang bergumul dikota.

Namun, semakin ia mengeja. Rasanya makin membuncah tumpah ruah beriak kenangan. menari bahagia di atas kepiluan pemilik raga.

Kini kubiarkan mereka. Kuberi ruang tanpa jeda di kepala, Berpesta dengan merdeka, berbuat sesukanya tanpa sisa.

Aku, terkoyak dan terhujam. Semuanya ku peluk erat-erat seraya suka hingga lara.

Kalianda, Sabtu 04 November 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun