Seiring perkembangan zaman, pengetahuan sejarah dikalangan generasi millenial mengalami kemunduran. Hal ini dibuktikan dengan adanya teknologi digital.
Teknologi digital memberikan ruang serta peranan besar bagi penggunanya, namun kebanyakan Gen Z Â yang sedang menikmati di fase ini tak menggunakannya secara bijak.
Maka kali ini saya akan kembali memantik dan menyadarkan kembali ingatan pembaca, sebagaimana pentingnya sejarah dalam tonggak berdirinya suatu bangsa.
Jika berbicara sosialisme dengan demokrasi, tentu memiliki hubungan yang sangat penting, ia menjadi bagian dari kebijakan sosialis.Â
Sosialisme dalam konteks demokrasi memiliki tujuan dengan inti yang sama,yakni untuk lebih mewujudkan demokrasi dengan memperluas penerapan prinsip-prinsip demokrasi dari hal-hal yang bersifat politis sampai pada yang bersifat non-politis dalam masyarakat.
Oleh sebab itu untuk mencapai cita-citanya, sosialis menggunakan cara-cara yang demokratis:
Pertama, sosialisme menolak terminologi proletariat yang
menjadi bagian konsep komunisme.
Kedua, kepemilikan alat-alat produksi oleh negara harus diusahakan secara perlahan-lahan atau
secara bertahap.
Ketiga, kaum sosialis menuntut pendirian umum
yang demokratis bahwa pencabutan hak milik warga negara harus melalui proses hukum dan warga negara tersebut harus mendapat kompensasi.
Keempat, kaum sosialis menolak pengendalian
kekuasaan oleh sekelompok minoritas yang mengatasnamakan kekuatan revolusioner.