Mohon tunggu...
almuhandis ayyasy
almuhandis ayyasy Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing Communication

Bukan siapa-siapa:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi "Zahra Sang Pemanah Ajaib"

25 Oktober 2021   10:30 Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:36 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zahra Adiba Kurnia Wirawan


Zahra Adiba Kurnia Wirawan atau biasa dipanggil Zahra ataupun Diba, adalah seorang atlet panah wanita. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 12 Juni 2002. Kiprahnya di dunia memanah sangatlah baik dan dikenal di berbagai macam komunitas pemanah di Cibubur. 

Diumurnya yang begitu muda dan seseorang yang baru menyelami dunia panah, wanita ini memiliki pertumbuhan dan perkembangaan teknik memanah yang sangat luar biasa signifikan, serta ia sangat cepat beradapatasi dalam pengenalan dan pembelajaran teknik memanah. 

Awal mula ia memiliki minat dalam panahan adalah disaat SMP kelas 1, di saat itu Zahra mengunjungi Haris Hotel di Sentul untuk menemani ayahnya bertemu dengan kliennya. 

Sesampainya di hotel tersebut dia merasa tertarik melihat pameran perlengkapan pemanah yang begitu menakjubkan, kemudian ia melihat tempat trial memanah, lalu dia meminta ayahnya untuk membolehkannya mencoba memanah di tempat tersebut. Dalam percobaannya tersebut dia berhasil menancapkan seluruh anak panah yang diberikan kepadanya di papan sasaran dengan jarak 5 meter. 

Hal tersebut kemudian mencengangkan ayah dan penjaga tempat panah tersebut, dikarenakan Zahra tidak pernah diajarkan teknik memanah sebelumnya, bahkan ia baru saja diarahkan dan diajarkan oleh pelatih ditempat tersebut. Setelah kejadian tersebut, ayahnya memberikan dukungan kepada Zahra untuk belajar dan mendalami memanah. 

Di saat Zahra naik ke kelas 8, ia memutuskan untuk ikut ekskul memanah di sekolahnya. Awalnya ia ragu untuk mengikutinya dikarenakan orang tuanya belum bisa membelikanya peralatan memanah yang memadai, serta sekolah hanya dapat menyiapkan perlengkapan memanah buatan yang diakibatkan keterbatasan dana, dan alat-alat tersebut sangat tidak memenuhi standar komunitas pemanah pemula.  Eksul ini juga baru di bentuk pada tahun tersebut, sehingga Zahra adalah Angkatan pertama yang mengikuti ekskul tersebut. 

Di tahun pertamanya, Zahra semakin berkembang dan ahli dalam teknik memanah sejauh 5 meter, kemudian ia lolos ketingkatan setelahnya, yaitu jarak 8 meter dengan skor tertinggi dari teman-temannya. Pada saat kelas 9, Zahra kembali menorehkan prestasi dalam peningkatan performa yang begitu cepat, ia lolos ketingkat memanah dengan jarak 10 meter. Dikarenakan kemajuannya yang sangat cepat dan apik, ia di tunjuk pelatih untuk mewakilkan sekolah dalam perlombaan memanah kategori jarak 15 meter. Kemudian jiwa kompetitif dan semangat semakin terbakar di dalam jiwanya, iapun meningkatkan intensitas latihannya agar ia dapat membidik sasaran sejauh 15 meter. 

Dukungan dari pelatih dan orang tuanyapun semakin tinggi, dikarenakan bakat alami Zahra yang semakin di sorot oleh orang-orang, beberapa perlengkapan memanahpun mulai dibelikan dan dilengkapi oleh orang tuanya, sebelumnya ia hanya dapat meminjam peralatan memanah teman-teman dan pelatihnya. Keterbatasan belajar tidak membuat Zahra untuk pesimis dan terus memperdalam bakatnya, hal inilah yang membuat teman-teman sejawatnya terus termotivasi hingga Angkatan memanah ke 2 mencapai 50 orang pemula, dan mereka terpicu oleh kehebatan Zahra.

Di hari perlombaan berlansung, Zahra berkompetisi dengan 60 orang peserta se Cibubur dan ia hanya dapat menyelesikan 2 set dari 3 set perlombaan. Hal tersebut membuat Zahra harus pulang tanpa membawa piagam kemenangan apapun, akan tetapi pelatihnya terus menyemangati dan memberikannya dukungan, karena anak didiknya sudah melakukan yang terbaik di dalam perlombaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun