Saya mulai menggunakan produk Apple sejak tahun 2010. Produk pertama yang saya gunakan adalah Macbook Pro keluaran tahun 2010. Saat itu, saya tidak begitu peduli dengan cara merawat baterai Macbook secara benar. Saya benar-benar seorang user pemula yang tiba-tiba jatuh cinta pada produk besutan Steve Jobs, itu.Â
Sebagai pengguna baru, yang saya lakukan hanyalah mengisi daya saat baterai laptop tinggal 10 persen, dan saya biarkan saja sampai baterai-nya penuh. Hanya saja, ketika baterai sudah penuh colokannya tidak juga saya cabut.
Terus terang, saya tidak tahu apakah yang saya lakukan itu sudah benar atau salah. Ada kawan yang mengatakan agar saya tidak sering-sering nge-charge laptop. Katanya, itu akan menambah jumlah circle power, dan akan memberi kesan bahwa laptop tersebut sering digunakan. Hal ini menjadi penting jika nantinya kita hendak menjual perangkat tersebut.
Saya sempat membaca beberapa tutorial cara merawat baterai laptop Macbook dan PC Desktop di internet, dan celakanya informasi yang diberikan berbeda-beda. Ada yang menyarankan agar colokan segera dicabut jika baterai sudah penuh, dan ada juga yang meminta colokan dicabut. Alhasil, saya semakin bingung dan tidak tahu mana yang benar dan harus saya ikuti.
Sebagai seorang konten kreator yang doyan nonton YouTube, saya lebih sering membiarkan Macbook saya tetap tersambung ke colokan, sekalipun baterainya sudah penuh. Cara ini, menurut beberapa informasi yang saya baca, sangat tidak disarankan. Jauh lebih bagus jika meninggalkan laptop dalam kondisi tenang alias sedang tidak digunakan saat mau pengisian daya. Hal ini akan mengurangi terjadinya resiko overcharge, serta akan membantu agar charger dan baterai tetap awet dan aman.
Kapan sebaiknya pengisian daya dilakukan? Ada yang menyarankan sebaiknya kita langsung melakukan pengisian baterai Macbook ketika daya baterai tinggal 20-30 persen. Sangat dianjurkan untuk langsung mengisi daya Macbook ketika baterai sudah menampilkan peringatan 'baterai lemah'.
Karena tidak terlalu peduli dengan daya tahan baterai serta keliru dalam merawat baterai Macbook, akhirnya daya tahan baterai Macbook saya lemah. Bahkan saya terpaksa mengganti/membeli baterai lain, hingga dua kali. Itu pun bukan lagi baterai yang original. Daya tahan baterai tidak sampai empat jam, dan laptop harus selalu tersambung dengan colokan.
Nah, saat saya membeli Macbook Air M2, saya tidak mau ceroboh seperti pengalaman dengan macbook pertama saya. Semua informasi terkait cara merawat baterai Macbook di internet saya baca. Saya ingin menjaga baterai Macbook baru saya ini benar-benar awet dan tahan lama.Â
Dari informasi yang saya baca, Macbook Air M2 memang memiliki baterai yang tahan lama, konon hingga 18 jam. Benar saja, saya bisa bekerja selama beberapa jam tanpa perlu mengisi baterai terlalu sering. Ini sangat membantu saya yang sering bepergian dan tidak selalu memiliki akses ke stopkontak.
Berikut ini beberapa tips merawat baterai Macbook. Saya yakin dengan melakukan perawatan baterai secara benar akan membantu menjaga baterai tetap awet dan tahan lama.