Pilkada masih belum jelas kapan, meski Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh sudah menetapkan 14 November 2011 sebagai hari pencoblosan. Pasalnya, antara legislatif (DPRA) dan eksekutif (Pemerintah Aceh) belum mencapai kata sepakat. Pasalnya, ya gara-gara soal keputusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan adanya calon independen. Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang didominasi Partai Aceh menolak tegas adanya calon independen. Menurut mereka, keputusan MK tersebut sudah mengobok-obok kekhasan Aceh. Sementara Pemerintah Aceh di bawah Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar (Irna) menganggap keputusan MK sudah sesuai konstitusi dan demokrasi. Meski DPRA sudah mengetok palu Qanun Pilkada Aceh 2011, Irwandi tetap tak mau menandatanganinya. Hasilnya, Qanun Pilkada Aceh 2011 belum sah dituangkan dalam lembaran daerah. Kemudian lahir sebuah tawaran solusi, sebaiknya Pilkada ditunda! Ah…ada-ada saja. Beda pendapat itu bukan tanpa sebab. Irwandi yang sebelumnya berharap dipinang oleh Partai Aceh sebagai calon gubernur, harus gigit jari. Partai Aceh lebih memilih menduetkan Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf. Pasangan ini, dianggap lebih mewakili ideologi Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Zaini Abdullah adalah mantan Menteri Luar Negeri GAM. Sementara Muzakkir Manaf adalah Panglima GAM yang menggantikan Teungku Abdullah Syafie yang syahid dalam kontak senjata dengan TNI di Jiem-jiem, Bandar Baru, 22 Januari 2002. Kedua nama tokoh GAM ini dianggap lebih mewakili suara GAM dan cukup potensial memenangkan Pilkada. Keputusan menduetkan Zaini Abdullah-Muzakkir Manaf kemudian berbuntut panjang. Perpecahan di tubuh mantankombatan GAM tak terelakkan. Sebagian patuh pada keputusan pimpinan menyokong Zaini-Muzakir, sebagian lagi tetap ngotot mendukung Irwandi. Buntutnya, beberapa tokoh GAM yang disinyalir mendukung Irwandi dicopot dari jabatan di Komite Peralihan Aceh (KPA), lembaga tempat bernaung para mantan kombatan GAM. Tgk Muharram, misalnya, dicopot dari jabatannya sebagai Ketua KPA Aceh Rayeuk. Sebelumnya, Linggadinsyah yang terang-terangan menolak keputusan pimpinan GAM juga diberhentikan dari jabatan Juru Bicara Partai Aceh. Tentu, masih banyak lagi yang harus kehilangan jabatan di PA. Yang menarik adalah kasus pemberhentian Saiful Husein alias Cagee. Saat penetapan calon gubernur dari PA, Cagee mengembalikan stempel KPA dan menyatakan mundur dari Ketua KPA Wilayah Batee Iliek. Posisi tersebut kemudian diisi oleh Darwis Jeunieb, mantan Panglima GAM Batee Iliek. Selesai sampai di situ? Ternyata tidak juga. Bireuen yang membara saat Darurat Militer, Pilkada 2006 dan Pemilu 2009, masih terus membara. Beberapa mantan kombatan GAM menyerang kantor Partai Aceh. Bireuen seperti memendam amarah. Lembaran kekerasan masih akan terus terisi. Pada 2006, misalnya, saat lagi panas-panasnya suhu politik Aceh, Humam Hamid (berpasangan dengan Hasbi Abdullah), salah seorang calon Gubernur yang disokong petinggi GAM, menderita luka-luka setelah bus yang ditumpanginya diserang di kawasan Matang Glumpang Dua. Sementara pada 2009, kantor Partai Aceh Bireuen dilempari granat. Saiful Husen alias Cagee (serambinews.com) Terakhir, datang berita duka. Juga dari Matang. Saiful Husein atau Cagee atau Abang tewas ditembak di depan warung kopi “Gurkha” di Matang Glumpang Dua, Jumat (22/7) sekitar pukul 23.11 WIB. Cagee mendapatkan tiga kali tembakan (ada yang menyebutkan 2 kali) di kepala dan kaki. Otak berhamburan. Penembak menggunakan AK-47 dan mengendarai mobil Avanza. Korban meninggal di tempat kejadian. Jenazah Cagee sempat diboyong ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Fauziah. Kini, korban sudah dibawa pulang ke rumah duka di Desa Geulanggang Labu, Siblah Krueng, Peusangan Selatan. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kondisi Matang Glumpang Dua hingga Bireuen masih mencekam, entah sampai kapan. Apakah ini terkait Pilkada Aceh? Ah, saya tak bisa berkomentar. Biarlah waktu yang menjawabnya. Hanya saja, sebagai anak Aceh, saya terus berharap semoga darah berhenti tumpah di Aceh, untuk dalih apapun! []
Note: Tulisan ini sudah diposting juga di http://jumpueng.blogspot.com. Informasi tertembaknya Cagee bisa diupdate di twitter #SMSreport via @almubarak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H