Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Aceh Tukang Kawin?

11 Agustus 2014   07:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:51 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa waktu lalu, saat Piala Dunia 2014 di Brazil, sebelum laga Belanda melawan Spanyol, skuad Timnas Belanda diperbolehkan berkumpul dengan keluarganya (istri, pacar atau teman dekat) padahal dulunya hal ini termasuk tabu dilakukan karena akan menurunkan stamina. Tetapi, apa yang terjadi? Belanda secara perkasa membungkam Spanyol dengan skor 5-1! Saya tak tahu pasti apakah keperkasaan pasukan Orange tersebut punya hubungannya dengan dibolehkannya mereka bergaul dengan istri dan keluarga?

Kembali ke soal orang Aceh tukang kawin, apakah benar demikian? Dalam beberapa obrolan ringan dengan kawan-kawan di warung kopi, sekali pun secara bercanda, menyiratkan sebuah kesimpulan bahwa sebenarnya orang Aceh tukang kawin. Bahkan, si kawan tersebut [dengan mimik serius] meminta saya menulis dan meneliti masalah ini secara serius dengan memperhatikan beberapa pemimpin di Aceh yang menikahi lebih satu wanita. Bahasan itu sudah lama sekali, dan kembali teringat ketika seorang kawan berkicau di Twitter, ‘sebagian besar pemimpin Aceh hidup dengan istri kedua, Malik Raden, Abdullah Puteh dst...’ Oh ya, kawan ini bukan sembarang orang juga, dia punya posisi penting di sebuah partai politik nasional di Aceh [saya berusaha tak menyebut nama agar tak dibilang kurang ajar saja]

Waktu baca kicauan tersebut, saya hanya menanggapi sekadarnya saja, ‘Jangan sampai muncul mitos bang, bahwa kalau ingin jadi pemimpin di Aceh harus beristri dua LOL.’ Kawan tersebut kemudian menimpali lagi, ‘Istri dua dan hidup dengan istri kedua beda dunk!’ Bahkan, katanya, dia pernah menyarankan kepada seorang temannya, Ketua Partainya, agar menikah lagi agar jadi Gub. ‘....tapi ketakutan maka tak jadi...’

Lalu, saya pun mencoba memastikan apakah kesimpulan teman tersebut benar atau hanya bualan belaka. Saya pun dapat sedikit pencerahan, bahwa  Abdullah Puteh, hidup dengan istri kedua, Marlinda Purnomo; Irwandi Yusuf hidup dengan istri kedua, Darwati A. Gani; Mustafa A Glanggang rupanya juga memiliki istri dua; Muhammad Nazar belakangan beredar kabar di sosial media juga sudah beristri dua; Mualem konon juga memiliki istri lebih dari satu. Deretan ini saya pikir masih bisa diperpanjang.

Kalau kita amati perilaku orang-orang Aceh, kita akan mendapati banyak fakta yang mencengangkan, ternyata orang Aceh banyak juga hidup dan menikahi lebih dari satu istri. Di kalangan petinggi GAM kita dapati info bahwa banyak di antara mereka menikahi lebih satu wanita. Sebagian besar pejabat juga memiliki istri lebih dari satu. [coba cari tahu sendiri siapa saja mereka, hehehe]. Di level nasional seperti terungkap di media, beberapa petinggi partai nasional juga memiliki istri lebih dari satu, salah satunya petinggi partai yang dikenal sebagai partai dakwah.

Seolah-olah ada mitos bahwa lelaki yang menikahi lebih dari satu perempuan dipandang sebagai lelaki jantan, dan ukuran kejantanan pun dinilai dari seberapa seorang lelaki perkasa di ranjang."Kita boleh tidak punya banyak duit, tapi selama kita kuat di ranjang, perempuan tak akan berpaling ke lain hati," kata temanku suatu ketika. Bahkan, lelaki yang menikahi lebih satu wanita dianggap memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata.

Lalu, benarkah orang Aceh tukang kawin? Saya tak kuasa menjawabnya, dan lebih senang mengutip ungkapan yang cukup populer belakangan ini di Aceh, seperti dikutip di awal tulisan ini. []

*) Orang Aceh kalau tak tersakiti hatinya, [maaf] testis boleh diremas/dipegang
**) Kalau punya [maaf] penis, tunggu saya di simpang

Tulisan ini sudah dipublish di jumpueng.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun