Mohon tunggu...
Agung Laksono
Agung Laksono Mohon Tunggu... Guru - Putune mbah nun

Tulisanku terkadang kontradiksi dari yang kita imani sebagai norma selama ini tapi sebenarnya itu hanya sebuah paradoks yang merepresentasikan kehidupan dari sudut pandang yang jarang dilirik, memaknai peristiwa bukan sekedar menceritakan kejadian. Agung Laksono

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aaiiu

29 Juli 2024   22:56 Diperbarui: 29 Juli 2024   23:27 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Aaiiu

Barangkali jika kau ragu
Temukan aku di keyakinan setetes di seluas samudra kebimbanganmu

Barangkali jika aku tak bercahaya cukup kau hidupkan satu percikan api walaupun hanya sekedar bayangan yang terlihat dalam gelapmu tetapi dengan itu bisa bersama

Barangkali jika kau hanya membara ketika pucuk bungaku mekar mewangi saja akan kubertahan dan tetap merayakan sepanjang perih layu tangkaimu

Barangkali jika aku hanya mendung diatasmu biarkan aku tiada agar membasahi hatimu yang kemarau itu

Barangkali jika aku sejauh seperti kau tak pernah bisa melihat daun telingamu sendiri, biarkan aku menjadi cermin rapuh yang memantulkan keindahanmu

Barangkali juga aku yang lemah ini yah mungkin juga manusia disebut lemah karena tak bisa mencium lengan sikunya sendiri.

Purwokerto, 29/07/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun