Lingkaran setan norak ini perlu kita putus. Perlu diputus untuk kebaikan kita bersama; kebaikan bagi pemilih cerdas dan pemilih norak. Jumlah pemilih norak ini, jumlah kelompok orang miskin dan rawan miskin, perlu dipangkas secara konsisten seiring dengan siklus pemilihan umum, sedemikian rupa sehingga jumlah pemilih cerdas terus bertambah menyongsong Indonesia Emas, dan bukan Indonesia Cemas, tahun 2045.
Sekali lagi, pemilih norak, poor voters, menghasilkan legislator norak, jerk legislators. Pemilih cerdas, sebaliknya, manghasilkan legislator cerdas, yang dengan cerdas akan mendorong dan mengawal pemerintah untuk bekerja lebih efisien, lebih inovatif dan kreatif, dan lebih Pro Wong Cilik, sedemikian rupa sehingga fiksi Indonesia lenyap di tahun 2030 versi novel Ghost Fleet bukan saja tidak menjadi kenyataan tetapi juga Indonesia akan tegak berdiri lebih kokoh setara dengan berbagai negara-negara maju. Â
Pertanyaanya sekarang adalah bagaimana caranya? Bagaimana caranya dalam setiap pemilihan umum ketergantungan pada pemilih norak semangkin berkurang?
Bagikan pendapat Anda disini. Terima kasih.
kontak: kangmizan53@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H