Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Sandingan Tewasnya Seleb TikTok Nirwana Selle, Operator Krane PT GNI dengan Pengalaman Penulis di Pembangunan Pabrik Pupuk

24 Januari 2023   19:55 Diperbarui: 24 Januari 2023   20:02 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerusuhan Merenggut Jiwa di Smelter PT GNI Morowali Utara, Sulteng.

Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan oleh berita pengerusakan dan pembakaran di perusahaan smelter Gunbuster Nickel Industri (PT GNI) yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Ini terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023 yang lalu.

Belum begitu jelas berapa banyak aset PT GNI yang dibakar dan/atau yang dirusak. Diberitakan dua atau tiga orang pekerja, satu TKA Cina, tewas. Diberitakan juga bahwa 71 orang ditangkap, namun hingga 18 Januari hanya 17 orang yang masih ditahan dikarenakan pihak kepolisian memiliki bukti yang kuat bahwa mereka telah melakukan pengerusakan dan/atau pembakaran aset PT GNI seperti alat-alat berat.

Demo dilakukan karena tidak adanya kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan pada Jumat, 13 Januari 2023 di Kantor Disnakertrans Morowali Utara. Pertemuan itu dilakukan antara Serikat Pekerja Nasional PT GNI, dengan Disnakertrans Kabupaten Morowali Utara dan pihak perusahaan PT GNI maupun PT SEI.

Isu penting yang diangkat mencakup Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK). Kelihatannya kejadian meledaknya Tungku No. 17 di Smelter 2 berkontribusi penting atas demo dan kerusuhan termaksud. Mungkin pekerja merasa cemas peristiwa serupa akan terulang kembali dan mereka akan menjadi korbanya. 

Diberitakan bahwa ledakan tungku itu menyambar krane yang sedang dioperasikan oleh Nirwana dan Made. Keduanya tewas. Tidak begitu jelas apa mereka berdua itu tewasnya di ruang operator krane atau terjepit/menggelantung di hoist (kerekan) krane. 

Pengalaman penulis di pembangunan pabrik pupuk.

Penulis pernah bekerja di perusahaan yang membangun pabrik pupuk. Selama saya bekerja disini sekitar 3,5 tahun, saya melihat bahwa krane itu selalu dioperasikan oleh dua orang; satu sebagai operator dan satu yang lain sebagai rigger. Operator itu kira-kira seperti driver di kenderaan bermotor atau pilot di pesawat udara. Sedangkan rigger itu adalah navigator operator, yang mengarahkan pergerakan krane dan hoist (kerekan) nya, layaknya juru parkir kenderaan bermotor atau pesawat udara.

Operator krane biasanya sudah memiliki pengalaman kerja minimal lima tahun dan rigger lebih lama lagi. Umur mereka masing-masing biasanya lebih dari 25 tahun. Gaji/upah rigger lebih tinggi dari gaji/upah operator. 

Kemudian pihak yang terkait langsung adalah bagian bengkel atau pemeliharaan kenderaan dan alat-alat berat. Bengkel atau bagian pemeliharaan memastikan bahwa alat-alat berat yang digunakan aman dan laik untuk dioperasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun