Narasi-narasi BUMN terus bergulir. Memang ada jedanya walaupun kemudian akan terangkat kembali. Terangkat dan menjadi trending topik jika terbongkor kasus korupsi, kebangkrutan dan harapan-harapan baru. Harapan-harapan baru ini mencuat jika ada gebrakan dari sosok dua tokoh fenomenal yaitu Ahok dan Erick Thohir.
Yang terbaru dari Erick Thohir terkait isu PT Telkom dan anak usahanya PT Telkomsel. Di sini Erick Thohir menyatakan tidak begitu puas dengan kinerja PT Telkom. Ketidakpuasan ini terutama oleh karena sekitar 70 persen laba PT Telkom berasal dari anak perusahaannya yaitu PT Telkomsel. Erick kemudian secara tidak langsung melempar gagasan untuk membubarkan PT Telkom Indonesia ini.Â
Erick juga kecewa dengan PT Telkom  yang dinilainya kurang banyak berinovasi dalam menggenjot pendapatan dari segmen lain, seperti data cloud di dalam negeri yang malah banyak digarap perusahaan asing. Isu cloud computing ini dijumpai Erick pada saat gelaran Asian Games 2018. Erick yang waktu itu jadi ketua pelaksana Asian Games 2018 terpaksa menggunakan layanan cloud dari Alibaba yaitu Alicloud. Menurut Erick andaikata Telkom waktu itu sudah punya layanan cloud, ia pasti akan memilih layanan PT Telkom.
Erick juga mengkritik beberapa anak perusahaan yang lain yang dianggapnya melenceng dari bisnis inti PT Telkom. Beberapa anak perusahaan tersebut mencakup yang bergerak di bidang property dan pendidikan.
Daftar Anak Perusahaan PT Telkom
Secara keseluruhan, PT Telkom memiliki 11 anak perusahaan. Dari 11 anak perusahaan ini ada sembilan dengan bisnis yang terkait dengan telekomunikasi dan jaringan internet. Ini mulai dari PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), lanjut ke  PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) hingga ke  PT Metranet (Metranet).
PT Metranet adalah Penyedia media dan konten digital terintegrasi dengan bisnis inti media online, digital content, dan digital billing. Sedangkan PT Telkom Metra adalah Perusahaan investasi dan sub-holding yang berekspansi ke berbagai layanan digital dan industri ICT. Selanjutnya, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) adalah perusahaan penyedia infrastruktur jaringan komunikasi satelit yang memberikan layanan jaringan satelit buat data dan internet.Â
Sedangkan dua anak perusahaan PT Telkom yang melenceng dari bisnis inti adalah PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) yang merupakan penyedia jasa properti dan Universitas Telkom yang tentu saja bergerak dalam bidang pendidikan.Â
Rektor Tel-U saat ini adalah Prof. Adiwijaya. Tel-U berlokasi di kota Bandung dan memiliki 800 dosen tenaga pengajar dengan jumlah mahasiswa sebanyak 28.789.
Ketimpangan Distribusi Laba PT Telkom
Seperti disampaikan diatas bahwa 70 persen laba PT Telkom berasal dari PT Telkomsel. Ini berarti yang 30 persen itu berasal dari PT Telkom sendiri ditambah 10 anak perusahaan PT Telkom yang lain. Secara rata-rata, masing PT Telkom sendiri dan 10 anak perusahaan yang hanya memberikan laba yang kurang dari dua persen. Distribusi yang sangat timpang.