Pro Kontra atas suatu hasil survei sudah biasa. Sebagian yang Pro dapat saja karena justifikasi netral tetapi sebagian lagi dapat juga karena karena konflik kepentingan. Hal yang sama juga berlaku untuk kelompok yang kontra.
Sekarang coba kita lihat hasil survei Indo Barometer tentang tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Jokowi.Â
Menurut hasil survei lembaga ini yang antara lain dipublikasikan oleh Bisnis.com, 16 Februari, kemarin, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo di periode pemerintahan kedua mencapai 70,1%.
Coba hasil survei Indo Barometer ini kita cermati dari beberapa pendekatan. Kita mulai dari hasil survei Kompasianer atas kinerja 100 Hari Kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin, lanjut ke track records kegiatan survei Indo Barometer, dan terakhir evaluasi atas metodologi yang digunakan oleh Indo Barometer dalam survei yang dilakukan sekarang.
Respon PolitisiÂ
Politisi Partai Demokrat, Ferdinan Hutahaen, misalnya, Â menyatakan hasil survei Indo Barometer itu lucu tidak layak untuk dipercaya. Pernyataan ini seperti dirilis oleh Alinea.id, seperti dibawah ini.
Semestinya Indo Barometer melakukan survei terhadap kinerja pemerintah secara menyeluruh dan bukan kinerja pribadi orang per orang. Jika yang disurvei adalah kinerja pribadi, bisa saja responden atau masyarakat menjawab berdasarkan kesukaan mereka terhadap figur, alias bukan murni kinerja. Hal ini, cenderung subjektif.
Isu ini akan dibahas dalam topik metodologi survei yang disajikan pada alinea-alinea terakhir artikel ini.
Survei Kompasianer
Kompasianer Almizan (Almizan53) tayang artikel dengan judul "70 Persen Kompasianer Kecewa dengan 100 Hari Jokowi - Ma'ruf".Â
Artikel yang tayang pada tanggal 2 februari 2020 ini melaporkan bahwa ada 35 artikel Kompasianer yang tayang dalam topik pilihan 100 Hari Jokowi Ma'ruf Kompasiana.Â