Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ahok Betul Ibu Kota Negara Indonesia Pindah ke Kaltim

26 Agustus 2019   18:17 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:22 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IKN Indonesia di Kaltim. Dokpri

Baru saja beberapa jam yang lalu, 26 Agustus 2019,  Presiden Jokowi mengumumkan calon Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia.  Dalam pengumuman ini Jokowi mengatakan bahwa lokasi Ibukota RI yang baru terletak di Kalimantan Timur seperti banyak digosipkan terdahulu. 

Pengumuman ini mengingatkan penulis dengan pernyataan Ahok mantan Gubernur DKI Jakarta yang diucapkan lebih dari satu bulan sebelum pengumuman Jokowi ini. Menurut Ahok yang sekarang lebih suka dipanggil BTP jika Kaltim terpilih menjadi IKN baru Indonesia, maka yang juga penting adalah membangun sektor pariwisata. Ibukota baru itu dimana saja biasanya sepih menurut Ahok dan untuk itu perlu dibangun destinasi wisata untuk menarik orang-orang berkunjung ke sana.

Pernyataan Ahok itu diucapkan dalam video yang berjudul"'BTPVLOG #12 - MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA SUKU DAYAK.'  Vidio yang diunggah pada 20 Juli 2019 itu menayangkan rangkaian kegiatan ketika Asang Lalung menjadi nama Ahok sebagai warga kehormatan Dayak Kalimantan Timur.

Apa yang dikatakan Ahok itu ternyata bener. Jokowi menetapkan Kaltim sebagai IKN baru Indonesia. Menurut Jokowi ada lima keunggulan dari penetapan lokasi ini: (i) jauh dari ancaman bencana alam; (ii) diapit oleh dua kota besar yang sedang berkembang yaitu Balikpapan dan Samarinda; (iii) memiliki infrastruktur yang sudah baik; (iv) ketersediaan lahan yang hampir seluruhnya dikuasai oleh negara; (v) posisinya ditengah-tengah Indonesia.

Coba kita lihat sejenak profil Kabupaten Penajam Paser Utara dengan ibukota Penajam yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Pasir (kini Paser) pada tahun 2002 . 

Batas wilayahnya adalah Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Paser serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat.  

Kebhinekaan kabupaten ini dirajut dalam frasa Benuo Taka yang artinya Daerah Kita atau Kampung Halaman Kita adalah kata semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Frasa ini berakar pada bahasa Suku Paser yang bermakna bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya namun tetap merupakan satu kesatuan ikatan kekeluargaan. 

Kabupaten Penajam Paser Utara yang berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 mempunyai jumlah penduduk sebesar 142.693 jiwa dengan komposisi 74.705 penduduk laki-laki dan 67.988 penduduk perempuan. Kabupaten ini memiliki Sumber Daya Alam yang cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hutan berikut hasil ikutannya, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan,pertambangan serta Kehutanan.   

Potensi pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat didukung oleh letak posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang trans Kalimantan serta menjadi lalu lintas perdagangan antar provinsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun