Beberapa terobosan APBD Plt. Gubernur DKI, Engkok Ahok, baru-baru ini dishare ke publik dalam acara Talk Show Najwa Shihab di Metro TV. Â Terobosan yang inspiratif tersebut terkait dengan isu penyerapan APBD dan pemanfaatan dana swasta untuk pembangunan dan mengatasi banjir di DKI Jakarta.
Engkok Ahok menerobos persepsi publik atas pentingnya penyerapan anggaran pemerintah yang secepat dan sebesar mungkin. Menurutnya tidak  ada keharusan untuk menghabiskan anggaran. Anggaran hanya perlu dicairkan (dibelanjakan) jika memang dibutuhkan. Jika tidak, simpan aja untuk digunakan pada kegiatan lain yang lebih bermanfaat, atau, digunakan di tahun depan dengan secara lebih baik.
Contoh yang diberikan adalah anggaran untuk Dinas Pendidikan DKI sebesar Rp2,4T. Rp2,4T adalah angka yang besar. Si Laskar Pelangi kita ini membatalkan dan atau menunda pencairan tersebut karena melihat jenis barang yang akan dibeli didominasi oleh bangku dan meja sekolah yang barang-barang ini semuanya sudah ada dan dalam kondisi yang masih baik. Pembelian barang-barang ini menurut Ahok  hanya pemborosan saja!
Menarik kan? belum ada kita dengar yang gini-gini dari Kepala daerah yang lain!
Selanjutnya, dengan diselingan canda peserta diskusi dan arahan diskusi Najwa yang sebegitu cair, Si Engkok Ahok menjelaskan rencana kerjasama dengan Pengembang dan BUMD untuk mengatasi banjir DKI. Banjir Jakut dan sebagian wilayah DKI akan dapat diatasi dalam tiga tahun. Kampung Pulo hanya dapat dikurangi. Dananya dari pengembang dan dikelola oleh BUMD! Yang lebih menggelitik lagi, Si Laskar Pelangi ini menyatakan bahwa dapat saja ia  kongkalikong dalam pemberian izin dengan pengembang dan akan menerima gratifikasi sebesar Rp1,4T! Wow ini kesempatan menerima gratifkikasi yang fantastis,,, dan.. tentu saja dengan idealisme dan integritas yang demikian tinggi kesempatan ini tidak diambilnya!
Ogut pagi ini terinspirasi untuk mempelajari APBD DKI lebih jauh. Langka paling cepat adalah mengunjungi website Pemda DKI, Pertanyaan pertama yang perlu ogut jawab adalah seberapa transparanskah dan seberapa efisienkah APBD DKI?
Cheers. Almizan Ulfa, Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H