Dua program unggulan Kabinet Jokowi Jk, yang banyak dirilis media, adalah Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar. Ini sebetulnya belum menjadi program tetapi lebih merupakan wacana. Masih dalam fase senandung merdu sang penyair. Masih merupakan a dream.
Indonesia sehat tentunya akan terkait dengan berbagai program kesehatan yang sudah ada dan lebih ke program-program pemerintah tentunya. Program kesehatan pemerintah yang sudah ada sejauh ini mencakup program Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dan asuransi kesehatan untuk TNI/Polri, yang sudah diintegrasikan kedalam BPJS. Dengan demikian, wacana program Indonesia sehat tidak ada lain merupakan penyempurnaan dari berbagai program pemerintah yang sudah ada tersebut.
Penyempurnaan-penyempurnan tersebut jelas akan dilaksanakan oleh ahli-ahlinya. Akan dikerjakan oleh para spesialist jaminan sosial dan kesehatan masyarakat. Tidak akan dikerjakan oleh para generalist dalam jajaran top manajemen seperti Presiden Jokowi.
Dengan demikian, akan seberapa sempurnanya penyempurnaan tersebut tergantung dari seberapa tepatnya Sang Penyair kita memilih para spesialist tersebut. Semakin pas pilihannya akan semakin merdu senandung Indonesia Sehat nantinya.
Selain itu, mungkin perlu kita sadari bahwa indikator-indikator kesuksesan program ini tidak begitu kasat mata. Katanya tidak begitu obvious. Persepsi kita tentang sukses tidaknya program-program itu nantinya akan digiring oleh laporan-laporan dan/atau perdebatan para spesialist tersebut. Walaupun demikian, seperti yang dirilis oleh beberapa spesialist jaminan kesehatan masyarakat Kompasiana beberapa hari yang, beban APBN/APBD, dll. akan dapat langsung disajikan… tentu saja oleh para spesialist tersebut.
Analogi untuk Indonesia pintar, yang tentunya terkait dengan program pendidikan yang sudah ada sekarang ini.
May the dream comes true. Insyah Allah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H