Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menunggu Kiat Prabowo untuk Menambal Kebocoran APBN

23 Februari 2019   11:32 Diperbarui: 23 Februari 2019   12:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi orang baik itu jelas. Prabowo juga a good man. Beralih dari mendukung Jokowi menjadi mendukung Prabowo? Kenapa tidak. 

Prabowo menyatakan kebocoran APBN Rp500 T setiap tahun nya. Itu angka yang besar. Misalnya, Rp500 T dapat digunakan untuk membangun konektivitas jalan raya Timur Barat di seluruh provinsi di pulau Jawa. Jalan raya baru Timur Barat ini terhubung dengan ruas-ruas Tol Trans Jawa yang sudah diselesaikan oleh Jokowi. Jalan raya ini semacam Highways atau freeways dibanyak negara maju yang gratis. Pengguna jalan-jalan raya tersebut tidak perlu bayar.

Dahsyat sekali lompatan kemajuan Indonesia jika ini dapat diwujudkan. Itu baru untuk satu tahun lho. Lima tahun angka nya menjadi Rp2.500 T. Dengan uang sebanyak itu banyak sekali proyek infrastruktur dasar di seluruh nusantara ini yang dapat dibangun oleh Prabowo. Bukan itu saja, negara juga dapat berhenti ngutang setiap tahun nya. 

Tapi... apa iya korupsi dan/atau kebocoran dan/atau pemborosan APBN sebesar itu? Umumnya publik berpendapat kebocoran itu memang ada tetapi taksiran pengamat dan peneliti beragam. Taksiran Prof Soemitra Djodjokusumo (Alm) sekitar 40% dari APBN. Taksiran ayahenda Prabowo ini tidak begitu jauh dari taksiran Sang Ananda sendiri. 

Taksiran Wapres JK kecil hanya sekitar Rp50T setahun. Taksiran Ekonom Bank Danamon, Anton Hendranatta, kurang lebih sama dengan taksiran ekonom kondang UI, Faisal Basri, yaitu sekitar Rp250T setahun nya.

Penulis sendiri, sebagai Pensiunan Kem. Keuangan R.I, cenderung menyetujui pendapat kedua ekonom tersebut. Nilai kebocoran itu baik dikarenakan oleh korupsi maupun disebabkan oleh pemborosan tetap merupakan angka yang besar. Banyak sekali yang dapat didanai dengan uang sebanyak itu termasuk menghentikan tambahan utang negara setiap tahun nya.

Penulis, dan tentu nya banyak pemilih cerdas yang lain, menunggu keseriusan Prabowo untuk menyampaikan kiat pamungkas menambal kebocoran APBN. Tong hilap beralih ke Prabowo jika terlihat dengan jelas kebulatan tekad Prabowo untuk menambal kebocoran APBN termaksud. 

APBN nihil Bocor lenyap mimpi buruk Indonesia punah 2030!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun