Besok malam, Minggu, 17 Februari 2019, debat kedua Pilpres 2019 Indonesia akan digelar di Hotel Sultan Jakarta Pusat. Â Debat yang diselenggarakan di areal GBK Senayan ini akan mengusung tema Pangan dan Enerji, Infrastruktur, dan Lingkungan Hidup. Tema Lingkungan Hidup menurut ketiga panelist debat di TransTv semalam akan disinggung sambil lalu saja.Â
Ini, menurut mereka,disebabkan isu lingkungan hidup tidak akan membuat masing-masing Paslon menang atau kalah. Paslon bicara hanya untuk memenuhi kuota tema yang ditetapkan oleh KPU. Yang seru tentunya adalah tema Pangan, Enerji, dan Infrastruktur.Â
Sekarang coba kita fokus dulu dengan tema Infrastruktur. Boleh lah kita bermimpi sejenak bahwa debat akan menghujam langsung ke inti permasalahan infrastruktur yang dibutuhkan oleh rakyat banyak.Â
Coba kita lihat isu jalan tol dulu. Jalan apalagi jalan tol penting bagi orang banyak dan jelas bermanfaat walaupun orang tidak menelan jalan tol. Jalan tol jelas berguna untuk pembangunan ekonomi dan bangsa ini. Jadi.. apa yang masih perlu diributkan? Masih banyak boz. Misal, tarif dan waktu konsensi jalan tol.
Umumnya kita mendengar bahwa banyak yang mengatakan bahwa Tol Trans Jawa terlalu mahal. Tarif Gol V (Truk tonase tinggi) Jakarta - Surabaya adalah Rp1,5 juta. Dikabarkan ini bermuara pada banyak nya truk tonase besar tersebut memilih untuk tidak lewat jalan tol.
Pertanyaan nya sekarang adalah apakah kasus tarif truk tonase tinggi itu lebih bersifat temporer? Bersifat sementara karena belum ada penyesuaian antara pengusaha truk, supir truk, dan pemilik barang yang diangkut truk? Atau, memang tarif yang mencekik dan bukan pola sesaat?
Lebih persisnya, apakah akan mencuat di debatPilpres kedua ini formula tarif Tol Jokowi saat ini? Formula tarif yang akan dengan mudah memperlihatkan mahal murahnya tarif tol Trans Jawa tersebut.Â
Jika iya, maka tentunya kita mengharapkan adanya formula tarif jalan tol alternatif menurut Prabowo. Dengan demikian, pemirsa debat TV tentunya dapat menilai Tarif Tol Jokowi atau Tarif Tol alternatif Prabowo yang memang Pro Wong Cilik.... Pro Rakyat Banyak..., dan/atau, tarif tol yang memang wajar, berkeadilan serta berkelanjutan.
Lebih jauh lagi, tetapi tetap pada isu jalan tol, apakah mungkin dalam debat tersebut isu konsensi jalan tol akan terangkat? Misalnya, berapa tahun kah sebaiknya konsensi yang perlu diberikan oleh Pemerintah ke Pengelola Jalan Tol? 20, 30, 40, 50 tahun, dst? Kenapa?
Atau, selamanya tidak perlu diserahkan ke pemerintah apa lagi digratiskan seperti kasus Jalan Tol Jagorawi. Proyek tol yang panjangnya sekitar 50 Km ini selesai dikerjakan dan mulai dioperasikan tahun 1979. Â Tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta Bogor dan Ciawi rasanya sudah sekitar satu tahun menerapkan a flat tarif system yaitu satu tarif dari Bogor/Ciawi hingga exit pintu Tol Cawang/Kota.Â
Dengan satu tarif Rp6.500.- mungkin ini tarif jalan tol termurah bukan saja di pulau Jawa tetapi di Indonesia secara keseluruhan. Walaupun demikian, banyak yang berpendapat tarif ini tidak berkeadilan. Tarif ini harus dihapuskan seperti sudah dihapus nya tarif tol Jembatan Sura Madu atau minimal diturunkan menjadi seceng jauh dekat.