Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menakar Program Ketahanan Pangan Jokowi

11 Agustus 2014   05:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa media memberitakan bahwa Jokowi membahas semacam rancangan awal program ketahanan pangan di Rumah Transisi Menteng. Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang roh (semangat) dan pilar-pilar program ketahanan pangan tersebut. Untuk itu, saya coba memaparkan international best practices konsep (semangat dan pilar-pilar) ketahanan pangan.

Semangatnya sederhana yaitu terjamin ketersedian pangan nasional dengan tingkat harga yang terjangkau dan stabil. Adalah tugas pemerintah untuk memeliharan semangat ini. Walaupun demikian, mengingat banyak juga tugas-tugas Pemerintah yang lain yang relatif sama pentingnya dengan tugas ini, maka perlu diupayakan agar pengorbanan fiskal pemerintah adalah minimal atau bahkan nihil sama sekali.

Konsep yang ideal ini dapat terwujud jika tidak ada monopoli di perdagangan pangan. Koperasi, UKM, dan BUMN diberikan kebebasan yang sama untuk mengekspor dan mengimpor pangan. Untuk melindungi konsumen dan produsen pangan dalam negeri (petani) dari gejolak harga yang tajam, instrumen perdagangan yang tepat digunakan adalah tarif. Instrumen kuota yang saat ini diberlakukan seperti untuk daging sapi, kedelai, dan bawang putih, perlu dilenyapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun