Iri notabene satu bagian dari penyakit hati. Kalau istilahnya penyakit, tentu itu bersifat negatif. Iri dengan kelebihan harta orang lain, iri dengan popularitas dan jabatan orang lain, iri dengan perhatian yang didapat orang lain, iri dengan paras rupawan orang lain, dsb.
Iri-iri yg dicontohkan tadi adalah iri yang membawa pada musibah, berbahaya. Bisa mendorong hati yang lemah untuk berbuat munkar. Maka, iri semacam ini, hindarilah! Bersyukurlah dengan rezeki yang Allah berikan. Jika merasa kurang, berjuang lebih keras-cerdas-kreatiflah! Obatilah penyakit hati yang satu ini dengan melihat bagaimana kondisi orang-orang yang lebih tidak beruntung di bawahmu!
Namun, sebetulnya iri pun ada yang positif. Yaitu, iri terhadap prestasi, ilmu, kesalehan orang lain. Iri ini bukanlah penyakit. Melainkan tanda bahwa hati kita masih berfungsi dengan baik. Yaitu, untuk melihat petunjuk dariNya, untuk menyadari bahasa cintaNya melalui ayat kauni di sekitar kita. Dengan begitu, kita akan memiliki kekuatan motivasi besar yang bisa menggerakkan langkah kita pada aksi positif: mencari ilmu lebih giat, beramal saleh lebih baik, berusaha mencapai prestasi lebih percaya diri dan semakin mengasah diri.
Itulah dua macam iri yang bisa kita kenali dan bedakan. Semangattt berjuang! Semangattt belajar! Semangattt beramal! Semangattt berliterasi!