Mohon tunggu...
Alfitriandes Miter
Alfitriandes Miter Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka mencoba sesuatu yg kira-kira berguna. Selama ini hanya membaca, membaca dan ... membaca. Ngga tau juga apakah ini waktunya menulis, coba dulu aja. Siapa tau b.e.r.g.u.n.a.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikhtisar Duha 25-7-10 Bersama Ust. Drs H Najdamuddin S

25 Juli 2010   16:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:36 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kali ini, kajian duha di Mesjid Al Aqsha De Latinos, BSD City diisi oleh Ustad H Drs Najamuddin Siddiq. Ustad yang selalu merujuk kepada ayat AL Quran dalam setiap hal yang disampaikannya ini, memulai pengajian dengan surat 2 (Al Baqarah) ayat 18 [2:18] tentang panggilan puasa :

Ya ayyuhallazi na amanu kutiba alaykumussiyamu kama kutiba ‘alallazii namin’ qoblikum la allakum tattaqun (mohon koreksi penulisan bacaan dalam huruf latinnya)

yang artinya :

Wahai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kami menjadi orang yang bertaqwa.

Ditegaskan bahwa yang dipanggil adalah orang yang beriman, maka yang dibahas pada pengajian ini adalah mengenai orang yang beriman saja terlebih dahulu.

Siapa (yang mana) kah orang yang termasuk dikatakan beriman ? Lihat [QS 8:2,3,4]

Intinya bahwa orang yang beriman adalah :

1.yang ketika mendengar disebut nama Allah, selalu bergetar hatinya,

2.yang bila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah imannya,

3.yang selalu tawaqal pada Allah.

Lantas apa tanda-tanda (indikasi) orang yang beriman ? Yaitu selalu mendirikan sholat dan selalu menunaikan zakat. Adapun jaminan bagi orang yang beriman adalah :

1.Menjadi orang yang benar-benar beriman,

2.Allah angkat harkat dan martabatnyabaik di dunia maupun di akhirat,

3.Allah akan mengampuni dosa-dosanya,

4.Rezki yang berkah, tidak putus-putus dan mulia.

Tentang didirikannya sholat, lihat [QS 17:78] yang artinya lebih kurang berbunyi :

Dirikanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan laksanakan pula sholat subuh. Sungguh sholat subuh itu disaksikan oleh malaikat.

Dijelaskan sejak matahari tergelincir, ialah Dzuhur dan Ashar. Sampai gelap malam ialah Maghrib dan Isya. Lalu subuh. Jika ingin lebih, dirikan pula sholat sunat tahajud, lihat [QS 7:80]. Dan jika mau lebih baik lagi, maka bacalaj Al Quran [QS 7:82].

Lalu tentang mengeluarkan infaq, lihat [QS 9:99] yang intinya, bahwa ganjaran bagi orang yang suka berinfaq diantaranya adalah : menjadi dekat dengan Allah, didoakan oleh para Rasul, diampuni dosanya serta dijanjikan syurga Allah baginya. Lalu, infaq juga disebutkan sebagai tolak bala, lihat [QS 2:195]. Adapun pahalanya disebutkan dalam [QS 2:261] dengan perumpamaan sebiji bibit/buah yang jika ditanam akan berbuah sebanyak 700 buah dari setiap cabang-cabangnya. Kemudian orang yang suka berinfaq Insya Allah jadi lebih percaya diri dan tidak suka sedih.

Janji Allah yang lainnya adalah bahwa bagi setiap infaq yang dikeluarkan Allah akan menggantinya [QS 34:39]. Kemudian Allah akan pertahankan kedudukannya [QS 47:38].

Semua ganjaran-ganjaran infaq tsb akan tergantung pada 2 syarat [QS 2:262] yakni :

1.Tidak disebut-sebutkan/pamer/ria

2.Tidak menyakiti pihak yang menerimanya.

Sesunggunya orang yang tak mauberinfaq berarti ia kikir terhadap dirinya sendiri, karena ia sendiri telah menutup pintu rejeki dan rahmat baginya.

Semoga kita semua tergolong pada orang yang beriman dan tidak termasuk di dalam orang-orang yang merugi. Amin.

Ikhtisar Duha sebelumnya bersama KH Toto Tasmara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun