Mohon tunggu...
Alfitriandes Miter
Alfitriandes Miter Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka mencoba sesuatu yg kira-kira berguna. Selama ini hanya membaca, membaca dan ... membaca. Ngga tau juga apakah ini waktunya menulis, coba dulu aja. Siapa tau b.e.r.g.u.n.a.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uji Coba Operasi Tunggal : Palmerah Berhenti Lama

30 Juni 2011   09:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini (30/6) dan 1 Juli pihak PT KAI/KCJ akan melakukan uji coba sistem operasi tunggal KRL Jabodetabek. Dan seperti diketahui pula, bahwa Single Operation KRL Jabodetabek ini akan efektif diberlakukan mulai tgl 2 Juli 2011 mendatang.

 

Pengamatan penulis pada hari pertama uji coba tadi pagi, secara keseluruhan hampir tidak ada perbedaan dari hari-hari sebelumnya. Naik dari stasiun Rawa Buntu menggunakan rangkain AC Commuter pemberangkatan Serpong pukul 06.45 tujuan Sudirman – Manggarai, sama ibaratnya naik rangkaian AC Sudirman Ekspres pada jam yang sama. Bedanya Sudirman Ekspres tidak berhenti di Stasiun Kebayoran Lama dengan harga karcis Rp 8000,- sedangkan AC Commuter ketambahan berhenti di Kebayoran Lama dengan harga karcis Rp 6000,-. Waktu tempuh secara keseluruhan relatif sama, karena memang hanya ketambahan berhenti satu stasiun itu yang biasanya tidak berhenti.

 

Pemandangan agak berbeda terlihat pada antrian di loket karcis Stasiun Rawa Buntu. Entah ada hubungan dengan uji coba ini atau tidak, namun antrian pembelian karcis tadi pagi terlihat lebih panjang dari biasanya. Beberapa penumpang justeru tidak menyadari kalau hari ini adalah uji coba operasi tunggal rangkaian Commuter Jabodetabek.

 

Suasana berbeda lainnya adalah seputar jumlah penumpang. Meski tidak terlalu signifikan, tapi terasa penumpang memang lebih padat dibanding rangkaian Sudirman Ekspres sebelumnya. Setidaknya hal itu yang penulis rasakan di gerbong bernomor dinding 6 (gerbong ketiga dari depan arah ke Tanah Abang). Penuhnya penumpang sudah mulai dirasakan sejak stasiun Jurang Mangu, yang biasanya tidak sepenuh tadi pagi itu (lihat gambar). Keadaan sedemekian itu biasanya terjadi setelah penumpang naik di stasiun Pondok Ranji.

 

Salah satu hal yang banyak dikhawatirkan adalah bahwa jumlah penumpang akan semakin padat ketika harus berhenti di Kebayoran Lama, namun untungnya hal itu belum terlihat pada juci coba tadi pagi. Menurut pengamatan kami di gerbong ketiga, tidak ada penumpang yang naik di stasiun Kebayoran Lama. Demikian juga tidak terlihat ada penumpang yang turun di stasiun ini.

 

Hal ini mungkin saja disebabkan belum banyakknya penumpang yang mengetahui bahwa hari ini uji coba berhenti tiap stasiun. Mungkin banyak yang mengira rangkaian tsb tidak berhenti di Kebayoran Lama, sehingga penumpang yang akan turun atau naik di Kebayoran Lama masih memilih naik rangkaian yang jam pemberangkatannya sama dengan AC Ekonomi, rangkaian ini pasti berhenti di semua stasiun.

 

Tidak seperti biasanya, pemberhentian di stasiun Palmerah justeru terasa sangat lama. Entah karena penyesuaian pengaturan signal, atau memang menunggu antiran signal masuk di Tanah Abang, tidak ada penjelasan atau pengumuman sama sekali. Yang pasti, biasanya lamanya berhenti sedemikian hanya terjadi di Tanah Abang, bukan di Palmerah. Apakah keadaan ini akan menjadi suatu hal yang normal nantinya sebagai akibat dari pengaturan lalu lintas di Tanah Abang pada operasi tunggal ? Wallahu’alam, kita coba lihat pada uji coba hari ke-2 besok.

 

Namun sekiranya tidak demikian semestinya, hendaknyalah kejadian di Palmerah tadi pagi itu menjadi perhatian dan bahan evaluasi bagi pengelola. Itulah salah satu perlunya uji coba, selain untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pengguna juga untuk mengetahui adanya kelemahan-kelemahan yang akan menjadi subjek perbaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun