Mohon tunggu...
Zakir Al-Misbah
Zakir Al-Misbah Mohon Tunggu... -

Memulai dengan niat tulus berkarya untuk bangsa dengan dedikasi yang tinggi demi menemukan sebuah makna kehidupan yang akan membuat saya dan orang-orang sekitar saya bahagia sepanjang masa bahkan sampai di alam akhir nanti...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dalam "Sakit" Aku Belajar

4 Oktober 2012   15:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam sakit aku belajar dan memahami bahwa betapa besarnya nikmat Tuhan kepada kita. Antara Mei-Agustus 2012 kesabaranku diuji oleh Tuhan dalam bentuk penyakit "Batu Ginjal". Puluhan tahun aku merasakan gejalanya namun tidak menyadari bahwa ternyata sebuah batu terbentuk di ginjal kiriku. Puluhan tahun aku membawa penyakit itu. Mei 2012 adalah puncaknya, setelah sepekan sibuk dalam kegiatan PORSENI tingkat Madarsah Aliyah Kab. Wajo Sulsel, pinggang hingga kaki sebelah kanan terasa nyeri dan tidak bisa duduk. Keluarga menyerankan untuk segera ke Makassar karena waktu itu dokter bedah di RS Sengkang lagi Dinas Luar. Hasil pemeriksaan USG yang didukung dengan CT-Scan menunjukkan ada batu sebesar 4x2 cm di ginjal kiri dan kista di ginjal kanan. Dokter pun merekomendasikan tindakan pembedahan untuk pengangkatan batu ginjal.

Dalam kondisi sakit itulah saya banyak belajar, di antara hikmah yang saya petik adalah:
1. Nikmat Tuhan begitu dahsyat yang terkadang kita lupa
2. Dalam ujian "sakit" Tuhan memberi kita kesempatan untuk kembali ke jalan-Nya
3. Makan dan minum adalah kebutuhan yang harus diatur secukupnya
4. Kesalehan sosial adalah satu di antara cabang-cabang iman

Alhamdulillah, sekarang sudah sehat wal afiat. Walaupun masih ada yang mengganjal di hati dan pikiranku karena dari hasil CT-Scan pasca operasi pembedahan ternyata masih ada sisa batu sebesar 0,87 cm. Terapi air menjadi alternatif saat ini dan harus selektif dalam memilih makanan. Dibutuhkan masukan dari teman-teman kompasioner.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun