"Oke nak.. belajar mandiri.. masih di negeri sendiri."
"Hati2 ya nak"
Kata-kata tersebut diucapkan bunda saya setelah meminta izin beliau untuk solo travelling di Bali. Saya sengaja solo travelling karena sudah bosan dengan hiruk pikuk perkotaan, dan ingin pergi ke luar Pulau Jawa. Apalagi waktunya pas buat pergi jauh.Â
Kalau mengajak teman, mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing dan perlu waktu lebih untuk mempertimbangkan. Selain itu, rencana liburan ini juga terbilang mendadak yaitu seminggu sebelumnya.Â
Bali menjadi destinasi solo travelling karena budget yang dibutuhkan lebih rendah daripada ke Lombok atau Labuan Bajo. Awalnya saya ingin pergi ke daerah Bali bagian utara seperti Ubud atau Kintamani.Â
Tiba-tiba teringat dulu saat berkunjung ke Nusa Penida bersama tour guide, saya diberitahu ada juga pulau lain yang bagus dan dekat dengan Nusa Penida, namanya Nusa Lembongan.Â
Alhasil saya tertarik dan langsung mencari penginapan yang ada di Nusa Lembongan. Persiapan lain yang diperlukan adalah pesan tiket fast boat Sanur-Lembongan (PP), sewa motor, dan pesan layanan antar jemput ke Bandara. Saya jalan-jalan sendiri tanpa memakai jasa travel.
Perasaan pertama saya tiba di Nusa Lembongan adalah kaget. Setelah berlabuh di Mushroom Bay, saya kaget turis asing mendominasi pulau ini. "Oh yaa ini bulan Agustus, orang indo kan lagi sibuk kerja sama sekolah", batin saya.Â
Mungkin ini bisa menjadi tips buat teman-teman dalam memilih waktu liburan. Keuntungan kalau liburan di bulan Agustus adalah sepi dari turis lokal, jadi lebih tenang dan dapat vibe healing kalau kata orang zaman sekarang.Â
Rasa lelah setelah naik fast boat jadi berkurang karena takjub melihat pemandangan laut di Panorama Point dan suasana yang masih alami dan tradisional di pulau ini. Â