Beberapa kali menulis subrubrik "travel", saya harus mencoba mengisi subrubrik sebelahnya juga, yaitu "kuliner". Ada satu kuliner yang bagi sebagian orang terlihat aneh dan tidak umum. Kawan-kawan pasti akrab dengan bubur bukan? Bubur apa saja yang biasa kawan-kawan temui? Bubur kacang ijo? Bubur merah? Bubur sum-sum? Bubur ayam? Hmmmmm jangan ngiler dulu ya membayangkan bubur ayam jakarta yang sudah tersebar di mana-mana.Â
Bagaimana dengan tajin palappa, apakah kawan-kawan kompasioner pernah mendengarnya? Kalau belum, inilah saatnya kalian berkenalan dengan menu sarapan khas Situbondo yang tiada duanya!
Tajin palappa merupakan sarapan simpel yang bisa bikin ketagihan (paling tidak buat saya). Nama tajin palappa sendiri berasal dari bahasa Madura, yaitu tajin yang berarti bubur dan palappa yang berarti bumbu atau rempah-rempah. Agar terasa gurih, bubur dimasak dengan santan. Seperti bubur ayam jakarta, tajin yang diracik oleh suku Madura di Situbondo ini juga berkuah, namun kuahnya bukan kuah sup ataupun kaldu ayam seperti yang biasa dihidangkan di restoran.Â
Seporsi tajin palappa cukup dibubuhi dengan "kulupan" (sayuran yang dimasak dengan cara direbus sebentar lalu ditiriskan) kangkung dan tauge atau (ke)cambah lalu disiram dengan bumbu kacang. Lho kok bumbu kacang? Iya, di sinilah keunikannya.
Bumbu kacangnya sendiri tentu berbeda dengan bumbu rujak, pecel, maupun gado-gado. Palappa kacang ini hanya berkomposisi kacang dan petis ikan yang dihaluskan dengan sangat encer. Tajin palappa akan lebih sedap jika dilengkapi dengan "hongkong" (di daerah lain biasa disebut weci/ote-ote/bakwan) lalu disiram bumbu kacang hingga merendam seluruh permukaan bubur.Â
Hongkong yang baru digoreng akan memberikan sensasi kriuk-kriuk namun tetap basah karena telah terendam kuah palappa. Sarapan yang sangat menggoda ini mampu mengenyangkan lambung dengan harga hanya sekitar tiga ribu rupiah. Hayo, di mana ada sarapan sepiring penuh dengan harga 3000 selain di sini?Â
Saat mampir di Situbondo, kawan-kawan wajib mencicipinya. Cara mencarinya cukup mudah. Ibu-ibu penjual tajin palappa tersedia hampir di setiap kampung. Tapi jangan kesiangan ya! Kalau kawan-kawan baru bangun tidur pukul 7 pagi, hampir dipastikan kalian sudah kehabisan. Tanyakan saja pada penduduk lokal tentang di mana kita bisa memperoleh tajin palappa.Â
Kita tidak bisa menemukannya pada aplikasi google maps maupun gofood. Datanglah dan cicipi kenikmatannya. Saya yang sudah sekitar 8 tahun merantau saja hampir setiap pulang kampung pasti menagih suapan tajin palappa (tak lupa dengan permintaan bebas micinnya).Â
Bahkan sempat terpikir pula untuk jualan tajin palappa di daerah perantauan. Selain belum ada yang menyamai, harganya juga sangat murah apalagi untuk ukuran kota besar, sehingga hampir pasti akan laris. (al)
Note: Saya belum benar-benar memastikan apakah tajin palappa ini makanan asli Situbondo atau asli Madura. Keduanya berhubungan karena penduduk asli Kabupaten Situbondo adalah suku Madura yang dahulu kala menyeberangi selat menuju pulau Jawa. Dari dua teman asal Madura yang saya tanyai, yang satu (Pamekasan) mengatakan tidak tahu sama sekali tentang tajin palappa, sedang satunya lagi (bangkalan) berkata bahwa tajin palappa adalah masakan tradisi keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H