Pengobatan tradisional adalah metode pengobatan yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan telah menjadi sesuatu yang turun-temurun serta secara perlahan dikembangkan oleh masyarakat berdasarkan pengetahuan mereka. WHO mendefinisikan pengobatan tradisional yaitu kumpulan pengetahuan, teknik dan praktik yang berlandaskan teori, keyakinan dan pengalaman masyarakat yang berbeda dengan praktik budaya. WHO juga mendorong pemanfaatan obat tradisional untuk menjaga kesehatan masyarakat, mencegah, dan mengobati berbagai penyakit, serta mendukung upaya untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas obat herbal.
Mayoritas masyarakat Indonesia khususnya di pedesaan, masih menggunakan pengobatan tradisional, karena banyak wilayah desa yang kurang memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Dalam kondisi seperti ini, pengobatan tradisional menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Praktisi lokal seperti dukun atau ahli herbal biasanya lebih mudah diakses, bahkan dalam situasi yang serba terbatas. Ini menjadikan pengobatan tradisional sebagai solusi praktis dan cepat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Masyarakat percaya bahwa pengobatan tradisional lebih aman dibandingkan obat modern, karena efek samping dari obat tradisional cenderung lebih kecil daripada obat modern.
Masyarakat dan pemerintah mendukung dan menyetujui adanya pengobatan tradisional terutama yang berada di pedesaan karena mereka percaya pengaruh dari pengobatan tradisional lebih efektif dalam mengobati penyakit. Pandangan ini diperkuat oleh pengalaman pribadi dan kesaksian orang-orang di sekitar mereka yang merasa mendapatkan manfaat dari pengobatan tradisional tanpa mengalami reaksi negatif. Dalam beberapa kasus, masyarakat merasa lebih nyaman menggunakan ramuan yang sudah dikenal dan dipercaya daripada mencoba obat modern yang belum teruji.
Selain itu, biaya pengobatan yang lebih rendah juga menjadi pertimbangan penting dalam mendukung penggunaan pengobatan tradisional. Dengan semakin tingginya biaya perawatan kesehatan modern, banyak orang yang tidak mampu membayar layanan medis yang mahal. Sebaliknya, pengobatan tradisional sering kali menyediakan alternatif yang lebih terjangkau, sehingga lebih menarik bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi. Hal ini juga menciptakan kesempatan yang lebih luas dalam mengakses layanan kesehatan, di mana setiap orang, tanpa memandang status sosial ekonomi, dapat memperoleh perawatan.
Menteri Kesehatan (2003) mengklasifikasikan pengobatan tradisional bukan hanya tentang obat herbal namun pengobatan tradisional juga dapat berupa praktik yang melibatkan fisik contohnya seperti pijat, akupuntur, aromaterapi, refleksologi, terapi bekam, dan lain lain. Namun, tidak semua metode ini cocok untuk mengatasi penyakit dan penting untuk memahami terlebih dahulu keamanan dan efektivitasnya.
Pemerintah juga sedang mengalakkan program Poli Batra di berbagai layanan kesehatan contohnya seperti puskesmas dan rumah sakit tertentu. Poli Batra merupakan layanan pengobatan tradisional yang memadukan sistem kesehatan medis dan teknik penyembuhan tradisional. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan jika program ini mendapatkan sambutan positif dan diharapkan dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Dengan berbagai keunggulannya, pengobatan tradisional masih memiliki peran penting dalam masyarakat. Meskipun terdapat tantangan dan kritik yang mendasari, keberadaan serta penerimaan terhadap pengobatan tradisional masih dijadikan pilihan alternatif dan menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh karena penggunaan pengobatan tradisional dianggap lebih aman dan efektif oleh banyak orang, serta lebih terjangkau secara finansial dibandingkan dengan perawatan kesehatan modern. Namun, penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas setiap metode yang digunakan agar dapat memberikan manfaat optimal tanpa risiko.
KATA KUNCI : Dukungan, Modern, Pengobatan, Tradisional
Â
DAFTAR PUSTAKA
Â