Mohon tunggu...
Almira
Almira Mohon Tunggu... Mahasiswa - UMM

Praktikum Kelompok 7

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa PMM UMM Memperkenalkan Pemasaran Produk Melalui Media Digital kepada UMKM di Desa Sumbersekar

7 Maret 2022   19:10 Diperbarui: 7 Maret 2022   19:24 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari wabah Virus Corona (Covid-19). Berdasarkan info dari Kementerian Koperasi dan UKM  (Kemenkop UKM) (Kompas, 27 Maret 2020), setidaknya terdapat 949 laporan dari pelaku koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkena dampak wabah Covid-19.

Menyadari akan hal itu, mahasiswa UMM yang tergabung dalam kelompok PMM  Gelombang 1 kelompok 56 dengan dosen Pembimbing Lapangan Drs. Moh. Jufri, ST., MT., membantu para UMKM untuk melakukan pemasaran melalui media digital seperti instagram, whatsapp dan juga melakukan pemasaran melalui shopee untuk memudahkan para pembeli melakukan pembelian produk tanpa harus datang langsung ke tempat penjualan untuk menghindari penyebaran Virus Covid-19 dan juga mendukung program pemerintah yaitu harus menjaga jarak (social distancing).

Media digital juga penting untuk para UMKM sebagai sarana untuk mempromosikan produknya agar dikenal oleh masyarakat luas dan dapat meningkatkan pendapatan bagi para UMKM tersebut. 

Jika para UMKM tidak mempromosikan produknya dengan maksimal maka UMKM tersebut hanya akan dikenal oleh masyarakat yang ada disekelilingnya saja dan akan sulit berkembang.

Mahasiswa UMM memilih beberapa produk UMKM yang akan dijadikan sampel pemasaran, dimana UMKM tersebut memproduksi kerupuk dari ikan lele yang mana bahan tersebut mudah ditemui di Desa Sumbersekar sehingga memudahkan masyarakat dalam pemanfaatannya. 

Sayangnya, proses pembuatan kerupuk lele membutuhkan waktu yang lama sampai kerupuk siap disajikan. Karena semua prosesnya masih menggunakan proses manual dan tidak menggunakan mesin, juga proses penjemuran masih  menggunakan panas dari sinar matahari sehingga jika musim penghujan menyulitkan para produsen UMKM.

Dalam kegiatan ini PMM UMM kelompok 56 juga memberikan edukasi tentang teknik pengemasan sehingga produk memiliki tampilan yang bagus sehingga menarik minat konsumen.

Proses pembuatan pertama, ikan lele direbus menggunakan panci presto agar ikan dan tulangnya menjadi empuk, ikan lele yang sudah direbus lalu dihaluskan menggunakan blender sampai tulang ikan tercampur rata dan menjadi halus. 

Setelah adonan lele sudah halus selanjutnya dicampur dengan bumbu dapur dan tepung tapioka berkualitas. Untuk variasi kerupuk lele yang pedas, pada proses pembuatan ditambahkan cabai yang sudah dihaluskan.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun