Dalam memanfaatkan sampah anorganik yakni galon bekas yang kerap kali terbuang sia-sia, hidroponik serta aquaponik dapat menjadi jawaban termasuk pemanfaatan lahan terbatas dalam proses pertanian. Hidroponik merupakan teknik bertani yang dilakukan tanpa menggunakan media tanah melainkan hanya menggunakan larutan nutrisi untuk tumbuh kembang tanaman sedangkan aquaponik merupakan sistem pertanian dengan kolaborasi antara budidaya ikan dan tanaman, dimana limbah dari ikan akan menjadi nutrisi bagi tanaman dan tanaman dapat memberikan oksigen bagi air yang digunakan oleh ikan. Kegiatan ini berjudul Aquacrest dan Hydrofam yang dilakukan pada hari Rabu, 22 Januari 2025 bertempat di Balai Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Program ini diikuti oleh beberapa perwakilan PKK dari empat dusun yang ada di Desa Tawar. Menurut partisipan yang mengikuti kegiatan ini, biaya yang mahal dan minimnya lahan untuk kegiatan budidaya serta perkebunan menjadi salah satu permasalahan yang ada di Desa Tawar, sehingga kegiatan ini dapat menjadi salah satu jawaban yang diberikan oleh KKN BBK-5 Universitas Airlangga.
Pembuatan Kerangka Hidroponik dan Aquaponik Bersama PKK (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan ini tentunya dapat mengurangi sampah anorganik galon sekali pakai dan dapat meningkatkan produktivitas dari warga Desa Tawar. KKN BBK-5 Universitas Airlangga yang ditugaskan pada Desa Tawar, Kecamatan Gondang, menyediakan beberapa bibit ikan seperti ikan nila dan gurami serta bibit tanaman yakni selada air untuk dipilih dan dikembangkan warga sebagai Hidroponik dan Aquaponik.
Demonstrasi Penyusunan Hidroponik dan Aquaponik Oleh KKN BBK-5 Universitas Airlangga (Sumber: Dokumentasi pribadi)
"Bagi saya dan ibu-ibu kader, ini adalah ilmu baru (dan pertama kali). Serta saya merasa
enjoy selama pemaparannya." ujar Siti, selaku koordinator PKK Desa Tawar. Saat diwawancarai, Siti juga menambahkan, "Selama merawat tidak ada susahnya, hanya kekurangan di pupuknya saja, tapi
alhamdulillah bisa tetap segar meskipun tanpa pupuk. Untuk kegiatan dan penggunaan dengan metode ini tidak ada kurangnya karena tidak menggunakan lahan juga.". Banyaknya keuntungan yang diberikan melalui
inovasi tersebut, memungkinkan pengaplikasian lebih luas di Desa Tawar. Galon yang telah dibuat bersama dengan partisipan ibu-ibu PKK diletakkan di beberapa lokasi di Desa Tawar. Galon Aquaponik dan Hidroponik yang telah dibuat oleh ibu-ibu PKK jiga dibawa pulang sebagai buah tangan mereka agar lebih produktif di rumah.
Hasil Penyusunan Galon Hidroponik Aquaponik Oleh Partisipan (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Dengan kolaborasi antara mahasiswa dengan masyarakat melalui kegiatan KKN BBK-5 Universitas Airlangga, diharapkan dapat membuka peluang baru baik dalam bidang pertanian dan perikanan secara efektif dan efisien serta dapat digerakkan dalam skala besar di Desa Tawar ini. Program KKN BBK-5 Univeritas Airlangga juga diharapkan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Foto Partisipan Bersama Hasil Galon Hidroponik Aquaponik (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Nature Selengkapnya
Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!
7 bulan yang lalu