Mohon tunggu...
Almira Adriana
Almira Adriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka games dan juga mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Di kalangan Gen-Z Google sudah tidak relevan lagi?

7 Januari 2025   09:40 Diperbarui: 7 Januari 2025   09:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Aplikasi TikTok (Sumber: Unsplash)

Aplikasi TikTok merupakan platform yang kerap digunakan oleh kalangan Generasi Z sebagai hiburan, dengan fitur untuk menonton, membuat, dan juga membagikan video pendek. TikTok kerap menghadirkan berbagai fitur baru, seperti fitur Blue Search yang memudahkan pengguna untuk melakukan pencarian hanya dengan mengklik komentar berwarna biru tanpa harus mengetik di kolom pencarian. Kemudahan untuk mendapatkan informasi yang dapat disesuaikan dengan keperluan pengguna merupakan salah satu aspek yang membuat TikTok semakin relevan di kalangan Gen-Z. Selain itu, kemudahan mendapatkan informasi melalui video tanpa harus membaca tulisan yang panjang juga merupakan salah satu aspek mengapa Generasi Z lebih menyukai melakukan pencarian di aplikasi TikTok.

Banyak dari generasi sekarang yang memiliki short attention span atau rentang perhatian pendek. Rentang perhatian pendek ini sendiri artinya yaitu kemampuan seseorang untuk fokus pada suatu kegiatan atau aktivitas dalam waktu singkat. Sehingga aplikasi seperti TikTok yang berisikan banyak video pendek yang berbeda-beda sangat cocok untuk generasi sekarang. Pengguna dapat mendapatkan informasi dalam waktu yang singkat dan juga melihat video lain yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi lebih luas. Tidak lupa dengan banyaknya content creator yang membuat konten seperti makanan viral di suatu daerah, atau tempat yang harus dikunjungi yang dapat diakses dengan melakukan pencarian di aplikasi TikTok sangat bermanfaat bagi pengguna.

Sehingga banyak dari Generasi Z yang lebih memilih untuk melakukan pencarian di TikTok daripada Google. Namun penggunaan aplikasi TikTok juga harus digunakan dengan bijak. Dengan banyaknya content creator yang sering menunjukkan gaya hidup yang mewah dan hedon dapat memengaruhi pengguna menjadi konsumtif dan menerapkan gaya hidup hedonis. Selain itu, waktu penggunaan aplikasi harus dibatasi, menonton aplikasi TikTok berjam-jam dapat mengurangi produktivitas seseorang dan membuat seseorang menjadi malas beraktivitas. Algoritma yang diatur untuk menyesuaikan preferensi seseorang bersifat adiktif dan dapat membuat seseorang tidak sadar akan waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun