Selain membantai warga sipil, ada hal aneh yang menjadi sorotan yaitu salah satu pemimpin Irgun, Menachem Begin diangkat menjadi perdana menteri Israel pada tahun 1977-1983 dan mendapat nobel perdamaian di tahun 1978 karena usaha perdamaian di Camp David.
2. Shtern
Shtern bernama asli Lehmi Herot Israel (Lehi) yang memiliki arti Pejuang Kemerdekaan Israel. Nama Shtern diambil dari seorang anggotanya yang berjasa Ibrahim Shtern karena telah membunuh Edward Guidness Moyne, Duta Besar Inggris untuk Mesir yang mendukung Liga Arab dan memusuhi penjajahan Israel.
Dilansir dari israeled.org, Selain memberikan terror kepada para pejabat negara yang tidak sejalan, Shtern juga melakukan aksi penyerangan kepada fasilitas umum.Â
Seperti pengeboman jalur kereta Kairo-Haifa dekat daerah Binyamina yang menewaskan 40 orang dan 60 orang lainnya terluka. Semua korban tersebut adalah warga sipil yang tidak bersalah dan kebanyakan dari mereka adalah orang Arab.
3. Balmakh
Balmakh yang berarti tentara badai, berdiri tahun 1941 ini merupakan pasukan bersenjata khusus dari Haganah dengan pemimpin pertamanya adalah Yitzhak Sada. Balmakh juga terlibat aktif dalam pembantain Deir Yassin bersama Irgun.
Para petinggi Balmakh kelak juga menjadi pejabat sentral dalam pemerintahan Israel. Seperti Moshe Dayan menjadi menteri pertahanan Israel (1967-1974) dan Yitzhak Rabin menjadi Perdana Menteri Israel (1974-1977 dan 1992-1995).
4. Haganah
Haganah adalah induk dari semua kelompok diatas. Berdiri 1921 di Yerusalem dibawah pengawasan Hestedrot (Asosiasi Pekerja Yahudi).
Seperti yang dilansir dari britanica.com dengan alasan inggris menolak membuka pintu kepada Yahudi agar bisa masuk ke Palestina secara bebas, Haganah melancarkan serangan-serangan terror. Serangan itu seperti Pengeboman jembatan dan jalur kereta api.
5. Hasyumer
Hasyumer yang dalam Bahasa Ibrani berarti penjaga adalah kelompok militer Yahudi dan berdiri pada perang dunia ke satu, yaitu tahun 1909.
Hasyumer lebih banyak bergerak dalam operasi rahasia seperti pembunuhan para pejabat negara atau warga sipil yang menjadi ancaman pagi gerakan zionis yahudi. Hal ini membuat Hasyumer menjadi incaran utama para intelijen Turki Utsmani.
Setelah merasa perlu sebuah Kelompok militer yang lebih kuat dan solid, Hasyumer membubarkan diri lalu membentuk pasukan bersenjata bernama Haganah.