Mohon tunggu...
Almer Reyhan Dian Nugroho
Almer Reyhan Dian Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Student of International Islamic University of Islamabad. Part time writer. feel free to reach out at [reyhanalmer.dn@gmail.com] (+92) 3150150337.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hunza, Tempat dimana waktu berhenti.

11 Desember 2024   12:52 Diperbarui: 11 Desember 2024   14:35 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karimabad Bazar ( Sumber: Almer Reyhan )

"Hunza valley" begitulah, orang-orang menyebutnya. sebuah lembah yang terletak disisi utara Pakistan, tepatnya di region Gilgit-Baltistan. Wilayah yang diapit dan dikelilingi barisan pegunungan gahar yaitu, Himalaya, Karakoram dan Pamir. Sebuah area yang dimana menjadi pusat perhatian wisatawan lokal maupun asing, hunza memiliki peranan penting dalam dunia pariwisata di pakistan, lembah yang tumbuh penuh dengan keragaman dan kenyamanan didalamnya, walaupun, dibungkus dengan kesederhanaan. Hunza memiliki daya tarik tersendiri bagi para traveler di seluruh penjuru dunia, ia menjelma sebagai destinasi populer bagi para backpacker amerika maupun eropa sejak tahun 1990 an.

Sebagai mahasiswa di pakistan, nampaknya akan sangat merugi bila tidak ke hunza. Mungkin, ada quotes tentang "jangan mati sebelum ke banda neira" tetapi, kali ini berbeda "jangan mati sebelum ke Hunza". dengan begitu saya dan tiga teman yaitu, Iqbal, Rusydi, dan Alrazi bersepakat untuk menyusuri lembah hunza, yang konon katanya menyimpan kisah manusia, sejarah dan mitos yang membuatnya begitu legendaris dikalangan pelancong seluruh dunia.

Hunza menawarkan begitu banyak keindahan didalamnya, tak ragu bila hunza dijadikan wishlist destinasi bagi para pelancong, tak hanya menawarkan landscape keindahannya, hunza juga turut menawarkan keragaman budaya didalamnya. buktinya, budaya mereka masih terjaga utuh, tak tergores sedikitpun walaupun zaman telah berubah.

"aku memang telah terinfeksi penyakit hunza. Penyakit itu bernama, kebahagiaan". Mengutip dari sebuah buku yang pernah saya baca "Titik Nol" karya dari agustinus wibowo. Ternyata memang benar adanya, justru sekarang saya lah yang terpapar penyakit itu. dan awas, penyakit itu benar-benar sungguh menular!

Karimabad Bazar ( Sumber: Almer Reyhan )
Karimabad Bazar ( Sumber: Almer Reyhan )

Disisi lain hunza memiliki beberapa fakta unik didalamnya, Masyarakatnya memiliki tingkat melek huruf yang tinggi, yaitu mencapai 77% untuk etnis hunza dan 90% untuk wanita. Angka ini jauh lebih tinggi dari angka melek huruf nasional pakistan yang hanya 58%. budaya masyarakat hunza sangat menghargai pendidikan sebagagai jalan menuju kehidupan yang leih baik. hal ini menjadikan keluarga-keluarga di hunza sangat berkomitmen untuk menyekolahkan anak-anak mereka, meskipun mengahadapi tantangan geografis atau ekonomi.  Serta, penduduk lembah hunza juga dikenal memiliki umur yang panjang, bahkan ada yang hidup hingga 100 tahun lebih. Bagaimana tidak, masyarakat disini gemar dan dikenal aktif sekali beraktivitas, termasuk berolahraga. Disisi lain hunza dikenal juga sebagai tempat yang aman dan minim kejahatan, alasan itulah yang membuat hunza makin eksis dikalangan traveler dunia. Hunza dan traveler adalah dua kata yang tak dapat dipisahkan, layaknya romeo dan juliet dalam kisah roman mereka.

Potret Masyarakat Hunza ( Sumber: Almer Reyhan )
Potret Masyarakat Hunza ( Sumber: Almer Reyhan )

Ketika pertama kali melihat lembah hunza, anda mungkin berpikir telah melangkah ke lukisan alam yang sempurna, dijuluki 'Shangrila-la' oleh para pelancong, lembah hunza bukan sekedar tempat di puncak dunia. ia adalah simbol keabadian, dimana waktu seolah berhenti dan kehidupan terasa lebih bermakna. Di peta dunia, hunza mungkin titik kecil di utara pakistan. Namun, bagi mereka yang pernah menginjakkan kaki disana, lembah ini surga tersembunyi. Sebuah tempat dimana alam, budaya dan keabadian hidup berpadu dalam harmoni yang memukau. Hunza, pher melengge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun