Â
Siapa hari ini yang tak mengenal facebook. Facebook sudah menjadi gaya hidup hampir semua masyarakat. Tidak tua tidak muda, tidak laki-laki tidak perempuan, tidak kaya tidk miskin, tidak pintar tidak bodoh semua hampir mempunyai akun facebook.
Di pegiat dan pecinta facebook (selanjutnya disebut FB) alias aktivis FBÂ alias pesbuker, siapa yang tak mengenal JONRU. Yah JONRU, sosok fenomenal yang tampil sebagai figur "antagonis" bagi Pemerintahan Jokowi. Hampir semua postingannya di FB atau tulisannya yang di share ke FB mengandung "kontroversi", mengundang puluhan bahkan ratusan komentar dari para komentator. Komentar yang saling "bertarung" di ranah maya.
JOKOWI, "musuh" JONRU dan atau penggemar ekstrim kanan JONRU di dunia perpesbukan adalah Presiden Indonesia. Siapa di Indonesia ini yang tak mengenal Jokowi. Mungkin hanya suku terasing di tengah hutan, atau orang di perkampungan di daerah perbatasan nun jauh disana yang tak mengenal siapa JOKOWI. Namun bagi aktivis medsos khususnya FB, JOKOWI adalah juga sebuah fenomena.
JONRU mungkin mengenal JOKOWI dan JOKOWI mungkin mengenal JONRU. JONRU sering menjadi sosok antagonis bagi JOKOWI, tetapi JOKOWI mungkin tidak, Ini karena JOKOWI mungkin bukan termasuk aktivis FB. JONRU disatu sisi mungkin "benci" dengan JOKOWI, tetapi JOKOWI tidak, karena JOKOWI bukan pesbuker. Tapi tunggu dulu, jika JOKOWI tidak benci tapi penggemar ekstrim kanan JOKOWI sangat "membenci" JONRU. Mau bukti.. silahkan jadi aktivis PB dulu..
Membahas JONRU dan JOKOWI sebenarnya tidak menarik. Saya lebih tertarik membahas penggemar berat ekstrim kanan mereka. Setiap kali ada postingan dari JONRU dan atau tautan yang berasal dari tulisan JONRU maka tak ayal lagi dan tak dapat dicegah lagi, akan terjadi pertempuran sengit di medan komentar. Pertempuran yang berdarah-darah. Semua amunisi dikeluarkan. Tank, Kapal, Pesawat Udara, bahkan sampai Bom Nuklir dikeluarkan demi membela sang "Idola". bahkan kadang pertempuran itu sungguh melampaui batas.
Apa yang sebenarnya mereka inginkan dari pertempuran komentar itu. Pertempuran yang justru cenderung penuh dengan caci maki, penghinaan, perendahan harga diri dan martabat orang, umpat mengumpat. Pertempuran yang tidak sehat. Dan mengenaskannya lagi.. pertempuran itu bakal sampyuh alias seri, tidak ada yang menag dan tidak ada yang kalah. Pertempuran yang hanya meningglkan kebencian, sakit hati, dan mungkin dendam.
Apakah para "tentara" ekstrim kanan yang bertempur itu menyadari, bahwa pertempuran mereka sesungguhnya sia-sia. baik JONRU maupun JOKOWI, saya yakin tidak akan memperhatikan mereka. kalaupun menang, JOKOWI atau JONRU tidak akan memberikan medali dan penghargaan. Jika kalah, JOKOWI atau JONRU tidak akan memberikan bantuan uang duka dan belasungkawa. Yang kalian lakukan semua sia-sia..
Dewasalah sedikit wahai para pesbuker penggemar JONRU dan JOKOWI. Janganlah tulisan dan postingan membuat kita tercerai berai. Saudara menjadi musuh, ikatan pertemanan jadi berantakan, pacar menjadi mantan hanya gara-gara perang komentar. Berpikirlah dengan jernih, bahwa MULUTMU adalah HARIMAUMU, TULISANMU adalah CAKARMU. Jangan kau lukai dengan dalam orang lain dengan tulisanmu..
JONRU dan JOKOWI itu bukan TUHAN buat kalian....
Akhirnya SO-GHI hanya bisa berkata bahwa MENJADI TUA ITU PASTI, MENJADI DEWASA BELUM TENTU...