Saya beberapa kali bekerja membantu tim teknis perusahaan baik swasta maupun BUMN untuk tender pengadaan barang. Uniknya, jalan pemikiran tim teknis tersebut sangat bertolak belakang dengan fenomena saat ini, dimana pemerintah dengan “mudah”nya meloloskan kontraktor china masuk ke Indonesia. Tim Teknis ini dengan jelas dan lugas mengatakan bahwa mereka “secara teknis” tidak mau lagi memakai produk buatan china. Hal ini bukan didasarkan pada opini dan prasangka belaka, tetapi didasarkan pada fakta dan pengalaman mereka sebelumnya. Harga yang murah membuat mereka tertarik menggunakan produk china, tapi apa mau dikata produk yang dihasilkan jauh dari kualitas yang diharapkan. Akibatnya, biaya justru membengkak lebih besar karena adanya biaya perawatan yang lebih dari biasanya.
Bagi para pemangku kebijakan..
Anda mau pinjam uang dari China.. silahkan
Anda mau impor kain tekstil dari china... saya tidak bisa melarang..
Anda mau impor hape dari china... saya tak bisa menolak
Tapi tolong...
Anda jangan dulu import kontraktor China ke Indonesia...
Tapi sayang, ini hanyalah opini dan suara dari rakyat bawah yang tidak mungkin gaungnya terdengar sampai ke awing-awang. Faktanya, beberapa proyek besar sudah dikuasai kontraktor china. Dari situs Sekretariat Kabinet disebutkan, proyek infrastruktur yang menggandeng China antara lain: pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 mega watt (MW). Tak cuma itu, China juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta api super cepat Jakarta - Bandung dan Jakarta - Surabaya. Sayang, pemerintah tak menyebutkan nama proyek berikut besaran nilai proyek
Saya kemudian tidak sanggup membayangkan, bahwa jembatan dan jalan di Indonesia di masa mendatang yang akan dinikmati oleh anak cucu kita bakal berkualitas seperti HP China…Saya tidak bisa membayangkan ada jembatan ambruk ketika dilewati ratusan kendaraan bermotor. Saya tidak bisa membayangkan gedung roboh ketika jam-jam kantor. Saya tidak bisa membayangkan rel kereta api yang gampang memuai ketika terkena panas matahari. Saya terlalu lebay… mungkin.
Saya sebagai salah satu penghuni di Republik ini, sungguh berharap. Berharap bahwa Pemerintah masih mempunyai hati nurani. Boleh anda membelanjakan uang rakyat untuk barang murah tapi tolong jangan barang murahan.
Gaya hidup Pemerintahan sekarang memang kelihatannya agak kechina-chinaan, berbeda dengan gaya hidup pemerintahan sebelumnya yang ke-amerika-amerikaan. Nyaris sama dengan gaya hidup sebagian besar masyarakat yang kepengen wah dengan kemana-mana membawa HP berlayar besar yang kualitasnya prlu dipertanyakan..