Mohon tunggu...
salma sukma ayu
salma sukma ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa stifar semarang

seorang mahasiswa farmasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

pentingnya makanan bergizi pada anak usia dini

18 Desember 2024   18:40 Diperbarui: 18 Desember 2024   18:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan merupakan salah satu faktor utama juga sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Ketika kondisi kesehatan anak buruk atau tidak sehat tentu akan berdampak pada berbagai hal terkait tumbuh kembang dan berbagai aktivitas yang akan dilakukan anak. Hal utama untuk menjaga kondisi kesehatan anak adalah dengan memperhatikan dan menjaga gizi yang terkandung dalam makanan yang akan dikonsumsi anak.

Anak usia dini adalah masa kehidupan anak. Masa ini juga sering disebut golden age atau masa keemasan. Di usia mereka, anak mampu menyerap banyak informasi dengan mudah. Otak anak mengalami perkembangan yang pesat, sehingga masih sangat optimal dalam menerima berbagai hal. Maka dari itu, daya pikir anak harus dikembangkan dengan baik. Pengoptimalan daya pikir anak dan otak anak tidak lepas dari gizi yang diperoleh anak sejak dini.

Makanan yang bergizi sangat diperlukan bagi anak-anak, terutama pada usia dini karna membantu anak memiliki energi untuk bermain, belajar, dan beraktivitas dengan maksimal. Mengkomsumsi makanan yang bergizi dengan cukup dapat mendukung perkembangan otak, sehingga anak dapat berpikir lebih jernih dan mudah menyerap informasi. Sebaliknya, kurangnya asupan gizi bisa berdampak buruk pada kesehatan anak dan kemampuan belajarnya. Makanan bergizi yang mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat membantu tubuh anak tumbuh dengan baik, meningkatkan daya ingat, serta menjaga kekebalan tubuh.

Sayangnya, pemahaman orang tua terhadap kebutuhan kesehatan dan gizi anak usia dini masih sangat terbatas, sehingga dalam merawat dan mengasuh anak-anak mereka cenderung tidak maksimal. Masih banyak orang tua yang kurang peduli terhadap kesehatan dan gizi anak. Hal ini sejalan dengan masih banyaknya jumlah anak yang mengalami gizi buruk dan stunting (masa pertumbuhan terhambat), kesehatan mereka seperti pertumbuhan fisik terhambat, perkembangan otak terganggu, dan sisitem imun lemah.

Untuk memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan, penting bagi orang tua untuk memperkenalkan pola makan yang baik dan teratur sejak dini. Sehingga anak dapat belajar mengenali berbagai jenis makanan yang bergizi dan manfaatnya bagi kesehatan mereka.

Gizi seimbang pada usia 0-6 bulan yaitu Air susu ibu (ASI) sebagai satu-satunya makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi 0-6 bulan. ASI eksklusif tanpa ditambah cairan atau makanan lain merupakan makanan pertama dalam kehidupan manusia yang bergizi seimbang. Namun sesudah usia 6 bulan kebutuhan gizi bayi meningkat dan harus ditambah bahan makanan lain sehingga ASI tidak lagi bergizi seimbang.

Pada anak usia 6 bulan sudah diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Hal ini sudah boleh dilakukan karena bayi sudah mempunyai reflek mengunyah dengan pencernaaan yang lebih kuat. Makanan tambahan diberikan dalam bentuk lumat dan rendah serat, misalnya pisang yang dilumatkan, sari jeruk, labu, papaya dan biscuit yang dilumatkan dengan susu. Pola pemberian dilakukan secara bertahap sebanyak 2 sendok makan per waktu makan dan diberikan 2 kali sehari.

Memasuki usia 1-5 tahun pertumbuhan mulai lambat dan permasalahan mulai sulit makan muncul. Sementara itu aktivitas mulai bertambah dengan bermain sehingga makan dapat dilakukan sambil bermain. Pada umur inilah orang tua dapat mengenalkan makan yang bergizi dengan variasikan cara makanan yang meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan bauh seperti memberikan cemilan anak berupa puding buah, mie yang terbuat dari campuran sayur, nasi dicampur dengan daging, dan lainnya. Ketika umur 2 tahun orang tua dapat menjelaskan manfaat makanan yang harus dimakan sehingga dapat mengurangi rasa tidak sukanaya. Sehingga anak dapat terlatih mengkomsumsi makanan yang bergizi sejka dini. Pola makan usia ini anak sudah harus makan seperti pola makan keluarga, yaitu: sarapan, makan siang, makan malam dan 2 kali selingan.

Oleh karena itu, pentingnya peran orang tua dalam mengenalkan anak untuk mengkomsumsi makanan  yang bergizi sejak dini, karena sangat berpengaruh terhadap selera dan keinginan anak untuk mencoba berbagai variasi makanan baru yang bergizi bagi mereka. Pola makan yang baik dan teratur perlu dikenalkan sejak dini dengan pengenalan waktu makan dan variasi makanan yang mengandung zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan lain sebagainya diperlukan anak sebagai panambah tenaga yang dibutuhkan anak yang terus tumbuh dan berkembang sampai dewasa nanti. Sehingga mereka dapat menegnali rasa dan meanfaatnya. Asupan Makanan yang bergizi juga dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh yang dapat mencegah serangan berbagai macam penyakit, anak akan tumbuh dan berkembang sesuai kecerdasan anak meningkat serta stabilitas tumbuh kembang anak akan terpelihara berfungsi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun