Berdasarkan data riskesdas 2013 bahwa tingkat proporsi komsumsi buah/sayur kurang dari 5 porsi per hari pada penduduk umur 5 tahun keatas berdasarkan provinsi, bahwa tingkat tertinggi untuk proporsi komsumsi buah/sayur kurang dari 5 porsi per hari pada penduduk umur 5 tahun keatas terdapat pada provinsi kalimantan selatan dengan nilai persentasi sebanyak 98.2%, dan untuk tingkat terendah mengenai proporsi komsumsi buah/sayur kurang dari 5 porsi per hari pada penduduk umur 5 tahun keatas terdapat pada provinsi Papua barat dengan nilai persentasi sebanyak 89.7%. Â Dengan nilai persentasi rata" dari 34 provinsi sebanyak 93.5%.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak saat ini lebih memilih makanan cepat saji fatty food dan junkfood yang lebih mudah diakses 24 jam dan rasanya enak,Akibatnya anak lebih banyak mengonsumsi energi dan lemak dibandingkan dengan buah dan sayuran. Menurut Capaldi (1999, dalam Blanchette & Brug, 2005) bahwa jika ketersediaan buah dan sayur kurang maka paparan buah dan sayur pada anak juga akan terbatas, sehingga akan mengurangi kesukaan dan preferensi terhadap buah dan sayur.
Lingkungan dan Orang tua juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perilaku makan buah,dimana teman--teman subjek tidak memberikan dukungan makan buah dan sayuran di sekolah. Sedangkan menurut Raine (2005) bahwa sebagian besar pada masa anak-anak memilih makanan beradasarkan pada rasa makanan. Sebagian besar anak-anak lebih memilih rasa manis dibandingkan rasa pahit.
Untuk mengatasi  permasalahan kurangnya konsumsi buah dan sayur pada anak,kita sebagai promosi kesehatan berperan dalam melakukan penyuluhan kepada anak di sekolah tentang manfaat dari mengonsumsi buah dan sayur,dan akibat tidak mengonsumsi buah dan sayur. kita juga dapat memberikan edukasi kepada orang tua anak agar mau menyediakan buah dan sayuran di rumah dan selalu membuat masakan sayur dan tersedianya buah setiap harinya agar anak terbiasa untuk makan buah dan sayur.
Orang tua juga dapat menyediakan anak-anaknya bekal guna untuk mengubah perilaku anaknya agar mau mengonsumsi buah dan sayur. Selain itu,orang tua juga bisa membuat olahan makanan sayuran atau buah-buahan menjadi menari agar anaknya ingin makan sayuran atau buah-buahan. maka dengan adanya pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan sayur di masyarakat dapat membantu merencanakan program promosi kesehatan yang efektif.
Untuk itu, mari kita mengonsumsi buah dan sayur agar kita tetap sehat dan terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan seperti obesitas,jantung koroner,hipertensi,diabetes,dll. Jika kita sayang tubuh kita sendiri maka mengonsumsi lah buah dan sayuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H