Mohon tunggu...
Ponti Almas Karamina
Ponti Almas Karamina Mohon Tunggu... -

try hard to write smart.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perfect Time

13 Oktober 2011   11:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:00 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai, namaku Laras. Aku bekerja di Bandung sebagai penyiar di sebuah radio swasta. Aslinya, aku adalah perempuan jawa yang modern. Sebagian besar hidup kuhabiskan di kota yang sangat nyaman, Yogyakarta.

Sekarang, aku sedang berdiri di depan Stasiun Bandung, berfoto bersama lokomotif tua yang selalu berdiri gagah di sana. Satu jam lagi aku akan melakukan perjalanan bersama Lodaya. Ya, aku akan pulang ke Jogja. Hore!

Kepulanganku kali ini membawa banyak misi. Misi pertama, membawakan cheese roll dan cheese stick buat mama. Oh, pisang bolen keju juga. Iya, produk andalan Bandung itu, merek yang itu. Hihiii.

Lalu misi kedua. Melakukan negosiasi kerja sama dengan radio swasta di Jogja. Radioku bercita-cita memiliki siaran bersama di beberapa kota, lalu mengembangkan acara siaran-siaran kebudayaan secara bergantian. Ah, aku bersemangat sekali untuk program itu. Jadi, nanti (rencananya) juga akan ada live report acara-acara budaya dari kota-kota tersebut. Misalkan, Sekatenan di Jogja, siarannya juga akan sampai ke Bandung atau bahkan mungkin Makasar (kalau negosiasi lancar). Ahahahaaa.

Misi ketiga, bertemu dengan sahabat (-sahabatku). Ada satu orang yang utama dan harus, tapi bukan hanya dia yang akan kutemui. Aku akan membayar utang janji yang bejibun, dan mereka juga harus melakukan hal yang sama padaku. Biasalah, kalian tahu kan, kalau kita sedang jauh, pasti banyak iming-iming mereka dengan embel-embel: Makanya, pulang donk. Hahaaa.

Oke, sekarang aku sudah duduk manis di kursi nomor 1 A. Tempat favoritku adalah di dekat jendela. Sewaktu memesan tiket kereta kemarin, aku diberi tahu bahwa tempat duduk dekat jendela sudah penuh, tinggal tersisa nomor 1. Nomor yang sebenarnya dihindari oleh banyak orang. Tapi demi bersanding dengan jendela, tak apalah. Duduk di sini, artinya akan melihat keramaian orang berlalu-lalang antargerbong. Mendengar bunyi pintu terbuka-tertutup. Menikmati para petugas menjalankan kewajibannya.

Setelah cukup nyaman menata posisi, kukeluarkan handphone dari kantong. Kulihat baterainya tinggal 2 strip. Aku pun melirik stop kontak di bawah jendela, dan langsung sigap mengambil charger, lengkap dengan headset. Aihh, indah sekali hidup ini. Mari mendengarkan Perfect Time dari album Sheila on 7 yang terbaru, Berlayar. Menurutku sihh, lagu ini versi Inggris dari Waktu yang Tepat untuk Berpisah. Hihiii.

~ There is always a way for love

But sometimes not on the same road

Dreaming is the only land

Fits for you and me ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun