Mohon tunggu...
Alma SafiraChairunisa
Alma SafiraChairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - I’m College Student of UMM

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Kreativitas dan Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air Anak Usia Dini Pos Paud Bintang Kecil Mergosono

5 Maret 2022   11:10 Diperbarui: 5 Maret 2022   11:16 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (25/02/2022), Kegiatan pembuatan kain jumputan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ini merupakan salah satu program kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 43 gelombang 1, yang dilaksanakan di Pos Paud Bintang Kecil Mergosono, Malang. Pembuatan batik jumputan ini juga sebagai menanamkan rasa cinta tanah air terhadap Bangsa Indonesia atas kekayaan budaya yang sangat melimpah. Perlunya kegiatan ini yang di sampaikan atau diajarkan kepada anak-anak usia dini agar mencintai dan dapat mengetahui kekayaan budaya yang ada di Indonesia.

Dokpri
Dokpri
 
Kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia salah satunya adalah batik. Batik menurut KBBI adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya melalui proses tertentu. Dari berbagai macam jenis baik salah satunya adalah batik jumputan (seperti gambar disamping) merupakan salah satu jenis batik yang dibuat dengan cara menjumput atau mencubit bagian tengah kaus, kemudian diulir atau diputar lalu mencelupkan kain atau baju ke dalam air. Jenis batik ini sudah ada di Indonesia sejak tahun 1960-an. Namun, beberapa waktu belakangan teknis jenis ini kembali populer di kalangan masyarakat terutama anak-anak remaja. Motif Tie Dye pada saat ini sangat populer digunakan oleh kaum muda-mudi sebagai trendnya.

Tie Dye adalah metode pencelupan dengan tangan dimana pola-pola warna yang dihasilkan pada kain dengan mengumpukan banyak warna-warna dan mengikatnya dengan tali kemudian dibenamkan ke dalam bak pencelup. Motif ini ketika jadi akan menunjukan lingkaran, titik, dan garis-garis yang tidak beraturan. Meskipun batik ini sudah ada sejak lama, tetapi batik ini naik daun di kalangan remaja karena motifnya yang sangat menarik. Biasanya, batik dipakai dalam acara tertentu yang sifatnya formal. Batik Tie Dye menyuguhkan motif yang dapat dipakai untuk acara-acara non-formal seperti liburan. Motif Tie Dye tidak mempunyai motif yang pakem atau saklek seperti batik lainnya. Maka dari itu sangatlah cocok sebagai melatih kreatifitas anak-anak yang seperti di lakukan oleh kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa di Pos Paud Bintang Kecil Mergosono. Dengan adanya salah satu program ini selain melatih kreatifitas dapat juga sebagai pembelajaran anak-anak untuk menyukai produk dalam negeri, ini merupakan sebagai wujud cinta tanah air terhadap Bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun