* Tebal Buku  : xxxii + 294 halaman; 23 cm x 15,5 cmÂ
2. Isi ResensiÂ
Pengarang atau penulis dari buku berjudul Diskursus Munasabah Al-Qur'an: Dalam Tafsir AlMishbah ini mengatakan bahwasanya; Studi tentang munasabah mempunyai arti penting dalam memahami makna Alquran serta membantu dalam proses penakwilan dengan baik dan cermat.Â
Oleh sebab itu, sebagaian ulama mencurahkan perhatiannya mengenai masalah ini. Ilmu munasabah dapat berperan menggantikan ilmu asbab al-nuzul apabila tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat. Buku yang berjudul Diskursus Munasabah Alquran: Dalam Tafsir Al-Mishbah ini mengupas tafsir karya M. Quraish Shibab.Â
Meskipun demikian, tafsir-tafsir karya ulama lainnya juga ikut dibahas. Secara garis besar, pola munasabah di dalam Tafsir Al-Mishbah dibedakan dua, yaitu pola munasabah ayat dan pola munasabah surah. Dengan adanya munasabah, tentu menegaskan bahwa keserasian di setiap bagian Alquran merupakan mukjizat yang tidak terbantahkan.Â
Betul bahwa 'ilm al-munasabah adalah salah satu cabang 'Ulum al-Qur'an. Timbulnya ilmu munasabah ini tampaknya bertolak dari fakta sejarah bahwa susunan ayat dan tertib surah demi surah Al-Qur'an sebagaimana yang terdapat dalam mushaf sekarang. Berbagai Paradigma para ulama banyak ditemukan di dalam buku ini, mulai dari siapa yang kali pertama memperkenalkan studi munasabah dalam menfasirkan Al-Qur'an sampai kepada kitab-kitab yang berbicara khusus tentang munasabah. Â
Penulis dari buku ini terlihat sangat memperhatikan sistemastika penulisan, dan juga gaya Bahasa yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Sebagai pengetahuan umumnya dan khususnya banyak kosa kata ilmiah yang baru ditemukan juga membuat nilai lebih bagi pembaca agar tetap dan terus mempelajari buku ini dengan sungguh-sungguh, karena isinya sangat luar biasa banyak sekali rujukan yang disajikan dan dalam membahas  sejarah penulis juga melakukan pemetaan dengan beberapa kolom yang sangat membantu dalam memahami proses sejarah terrsebut. Â
Menariknya di setiap paragraph dalam buku ini selalu ditemukan rujukan dan juga diselipkan beberapa contoh penafsiran dari kitab-kitab tafsir yang berkaitan dengan munasabah atau asbab alnuzul.Â
Meskipun demikian terdapat respon terhadap kritik ilmuwan barat dan orientalis yang disebabkan terjadinya pergeseran cara pandang dikalangan sarjana terhadap Al-Qur'an. Banyak dari para orientalis yang tidak sependapat bahwa teks Al-Qur'an yang ada ditangan kita sekarang ini sama dengan yang ada di zaman Nabi Muhammad.Â
Tentunya ini menimbulkan kegelisahan 'Umar bin Khattab yang ketakutan akan lenyapnya ayat-ayat Al-Qur'an. Â Para orientalis sangat berupaya ingin merekontruksi Al-Qur'an, yang pasti dari kajian mereka kita kembali dikejutkan untuk selalu menjaga dan paling tidak selalu mengkaji Al-Qur'an.Â
Oleh karenanya sangat penting ilmu munasabah ini dalam mengetahui hubungan antara ayat yang satu dengan ayat satu lainnya sehinggan dapat memahami makna Al-Qur'an dengan baik dan cermat. Â