Mohon tunggu...
Alice Maryani
Alice Maryani Mohon Tunggu... Lainnya - Agen Properti

Sedang belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Jumat Agung dan Paskah di Tengah Wabah Covid-19

12 April 2020   19:22 Diperbarui: 12 April 2020   19:25 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak orang di antara kita termasuk saya yang  ketakutan, khawatir, stress bahkan depresi setelah pemerintah Indonesia secara resmi mengumumkan penderita COVID-19 yang pertama di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berita-berita terus menerus tentang virus corona. Belum lagi berita-berita hoax yaang beredar di masyarakat. Ditambah lagi kita semua harus Work From Home /WFH, Learn From Home/LFH, Sermon From Home. 

Jadi semua aktivitas mulai dari belajar, bekerja dan ibadah dari rumah. Hal ini memang bagus untuk mencegah Corona meluas di masyarakat. Tapi kita yang biasanya beraktivitas di luar menjadi "terkaget-kaget" karena tidak biasa. Buat anak-anak/murid-murid yang tidak terlalu suka aktivitas sekolah ...ini adalah sebuah kemerdekaan. Buat pekerja/karyawan yang selama ini jenuh atau tidak suka pekerjaannya ini adalah libur yang menyenangkan walaupun gaji harus dipotong uang makan dan transport. Ibadah dari rumah juga menjadi berita gembira buat umat Kristen...yang penting masih bisa ibadah walaupun lewat live streaming/ siaran langsung lewat youtube.

Kalau begitu apa hubungan semua ini dengan Jumat Agung/kematian Tuhan Yesus ? Jumat Agung diadakan untuk memperingati kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Yohanes 3:16 : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Dia memberikan anakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Buat saya pribadi peristiwa wabah COVID 19 ini justru meembuat saya lebih menghayati peristiwa kematian Tuhan Yesus ini. 

Membuat saya lebih memahami alasan ketakutan kita adalah karena kita takut menderita penyakit COVID 19 yang katanya sangat menyiksa...dan terlebih lagi takut meninggal karena virus corona. Bukankah Tuhan Yesus sudah menderita dan mati di kayu salib untuk menebus semua dosa dan sakit penyakit saya ? Jadi mengapa saya harus takut ? 

Semua penderitaan karena virus corona tidak akan melebihi penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa-dosa saya. DIA dijambak, ditampar, diludahi, dicambuk, ditelanjangi, dimahkotai duri, difitnah, dijatuhi hukuman mati, disalibkan bahkan ditinggalkan oleh Allah Bapa karena Tuhan jijik kepada dosa-dosa manusia yang saat itu ditanggungNya. Mengingat hal ini hati saya menjadi tenang, limpah dengan syukur: terima kasih Tuhan Yesus untuk pengorbananMu di kayu salib untuk menebus semua dosa dan sakit penyakitku. 

Oleh bilur-bilur darah Yesus saya menjadi sembuh. Saya percaya Tuhan Yesus yang Maha Kasih itu pasti melindungi setiap orang percaya, anak-anakNya yang mengasihiNya. Kalaupun sampai diijinkan kena virus Corona Tuhan pasti memberi kekuatan dan kesembuhan. Kalau pun tidak...Tuhan Yesus sudah menyediakan tempat yang indah di Sorga. Kasih yang sempurna mengalahkan ketakutan. Kalau kita percaya Tuhan Yesus sangat mengasihi kita bahkan rela mati menderita buat kita ...kita bisa menyerahkan hidup mati kita ke dalam tanganNya.
Paskah

Memaknai kematian Tuhan Yesus tidak akan lengkap tanpa kebangkitanNya /Paskah. Di hari ke 3 Tuhan Yesus bangkit dari kematian. Dia telah menang atas maut. Tuhan Yesus mengambil kunci kerajaan Sorga sehingga setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan beroleh pengampunan dan beroleh kerajaan Sorga. Halleluya...jadi tidak soal bagaimana kita meninggal karena kita percaya kepada Tuhan Yesus kita tidak akan mengalami kematian kekal/ masuk neraka selama-lamanya. 

Jika Tuhan Yesus tidak bangkita sia-sialah iman percaya kita. Tapi karena Tuhan Yesus bangkit..Ia membuktikan bahwa Ia memang Allah yang hidup bukan Allah yang mati. Ia telah menang atas dosa, maut dan sakit penyakit maka setiap kita yang sungguh-sungguh percaya kepadaNya akan beroleh kemenangan atas dosa, sakit penyakit termasuk COVID-19 dan maut. Hal ini sangat melegakan saya, melepaskan pikiran saya dari beban berat yang menindih karena masalah virus Corona. 

KasihNya memerdekakan saya dari belenggu dosa, sakit penyakit dan maut. Hai maut dimanakah sengatmu ? Saya percaya wabah COVID-19 adalah suatu tanda dari kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2 kali. KedatanganNya sudah di ambang pintu. Memang dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Setiap kita adalah musafir yang berkelana di dunia ini. Tempat tinggal kita yang sesungguhnya adalah bersama Bapa di Sorga. 

Halleluya...mari kita bersikap optimis menghadapi wabah COVID-19 seperti lirik lagu rohani : Sbab Dia hidup ada hari esok, Sbab Dia hidup ku tak gentar karna ku tahu Dia pegang hari esok. Hidup jadi berarti s'bab Yesus hidup. Tuhan Yesus pasti memulihkan Indonesia bahkan semua negara-negara di dunia ini. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun